Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Membaca Langkah Indonesia di Kancah Perang Dagang

27 Mei 2019   06:21 Diperbarui: 29 Mei 2019   12:40 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di tengah perang dagang dua raksasa ekonomi dunia, Indonesia masih bisa menunjukkan mental raksasa - Foto: Kompas.com

Dampak positif dari keselarasan yang terbangun dari keempat lembaga ini pun kini dapat terlihat dari kinerja sistem keuangan hingga ketahanan. Terutama terkait kinerja sistem keuangan, hasil positif itu sudah terlihat dari intermediasi hingga efisiensi. 

Terbukti, di tengah gonjang-ganjing krisis internasional, Indonesia masih bisa mencatat pertumbuhan ekonomi dan bahkan masih tetap kuat.

Kita pantas optimistis 

Benar, Indonesia bukanlah raksasa di antara para raksasa yang bertarung di kancah perang ekonomi. Namun setidaknya Indonesia sudah menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi badai besar. 

Indonesia masih bisa menunjukkan mental yang tidak kalah dibandingkan raksasa tersebut. Terbukti, terlepas adanya turun naik, Indonesia sempat mencatatkan rekor sebagai mata uang terkuat di Asia.

Bukti terdekat, Jumat 25 Mei 2019, mata uang negara-negara maju seperti Jepang (Yen) dan Korea Selatan (Won) sempat mengalami pelemahan terhadap dollar AS, masing-masing 0,06 persen dan 0,03 persen.

 Sedangkan Indonesia mencatat penguatan hingga 0,28 persen, sementara negara-negara tetangga seperti Singapura hanya menguat 0,06 persen dan Malaysia hanya 0,03 persen.

Ringkasnya, berbagai langkah yang sudah dilakukan pemerintah dan bank sentral tak dapat dipandang enteng. Di tengah badai besar, ada keringat dan pikiran besar yang sudah dibuktikan dengan hasil-hasil yang sudah tercapai.

Apalagi lembaga-lembaga besar dunia di ranah moneter seperti IMF pun menunjukkan penghargaan atas Indonesia. Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pada 2018 lalu sempat menegaskan bahwa Indonesia hari ini sudah berbeda jauh dibandingkan saat menghadapi goncangan pada era 1990-an.

Pujian Lagarde tak dapat dikatakan hanya isapan jempol. Melainkan dunia juga melihat, meskipun bertahap, namun Indonesia mampu mencatat pertumbuhan dari tahun ke tahun. Inflasi tetap rendah dan terkontrol, di sisi lain tingkat kemiskinan pun menurun.

Merujuk pandangan Lagarde, di antara hal-hal kenapa ekonomi Indonesia hari ini tetap meyakinkan, juga tidak lepas dari kondisi perbankan hingga restrukturisasi yang gencar dilakukan pihak berwenang.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun