Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Saya Membayangkan Prabowo sebagai "The Next Hitler"

9 April 2019   20:32 Diperbarui: 9 April 2019   21:09 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Prabowo tertangkap kamera menggebrak-gebrak podium saat berpidato - Gbr: Indosiar

Berlebihan. Apa perlunya memamerkan kemarahan hingga harus menghantam-hantam podium hingga begitu rupa? 

Secara emosi, jika membandingkan gaya pidato Prabowo dengan Hitler, memang ada kemiripan. Sama-sama gemar menampilkan atraksi yang menunjukkan ambisi, semangat terlalu besar, hingga emosi yang cenderung meledak-ledak. 

Hitler, jika diperhatikan video demi videonya terkadang terlihat mirip orang kesurupan, saking begitu menyatunya dirinya dengan apa yang ia bicarakan. Namun, masih ada kelebihan Hitler meski acap memamerkan kegeramannya atas hal-hal dibencinya (dunia luar yang dianggap musuhnya), ia cenderung lebih mampu dalam menguasai diri.

Sementara Prabowo, meskipun acap memainkan narasi yang berhawa permusuhan terhadap asing, cenderung memiliki kemarahan yang meluap-luap, hingga ia sendiri kesulitan untuk mengendalikannya.

Jika melihat video teranyar, Amien Rais harus turun tangan, bangkit dari kursinya yang berada persis di belakang, dan berusaha menenangkan Prabowo. 

Menelaah lebih jauh, Hitler di masa lalu yang lebih mampu menguasai diri saat di panggung pidatonya, namun tercatat sebagai salah satu pelaku sejarah yang justru dimusuhi dunia. Ia masih tercatat sebagai salah satu pembantai, tukang jagal, dan sadis.

Sebab, emosi apa yang dipamerkan dalam pidato demi pidato, cenderung menjadi gambaran karakter bagaimana yang menguasai seorang tokoh yang bersentuhan dengan publik. 

Emosi yang dipamerkan Prabowo belakangan yang terbilang lebih parah dibandingkan yang pernah ditampilkannya, cenderung memunculkan berbagai spekulasi. Sebab, jika menyebut ia marah terhadap asing, toh ia sendiri tercatat dalam Paradise Papers yang pernah menghebohkan jagat internasional pada 2017 lalu.

Sebagai catatan, nama-nama yang masuk dalam daftar Paradise Papers tersebut adalah figur-figur yang secara diam-diam berinvestasi di luar negeri, di tempat-tempat di mana mereka tidak perlu dipusingkan dengan pajak. 

Dalam laporan BBC, dari Indonesia hanya ada tiga nama yang tercatat di Paradise Papers tersebut. Dari ketiga nama itu tercatatlah nama Prabowo, Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Mamiek Soeharto.

Bahkan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) melakukan penyelidikan atas laporan tersebut. Hasilnya, ICIJ pun mengiyakan bahwa kedua anak Soeharto yang pernah jadi ipar Prabowo dan Prabowo sendiri memang ada di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun