Ada kesan bahwa ia sangat menghormati hukum dan aturan di Arab Saudi. Sebuah sikap yang di satu sisi, pantas untuk direspek, sekaligus selaras dengan prinsip orang Indonesia, di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung.
Namun di sini pun masih ada yang pantas pula dipertanyakan, kenapa bisa sangat menghormati aturan dan hukum di negara orang, namun sering tercatat mengangkangi hukum di negeri sendiri.Â
Ia rajin meneriakkan keadilan, dan hukum mesti diterapkan setara terhadap siapa saja, namun di dalam negeri justru ia memilih mengingkari hukum dan berlindung dari banyaknya pengikut agar dirinya tidak tersentuh hukum. Dalam kasus Basuki Tjahaja Purnama, misalnya, ia gigih menuntut agar eks gubernur Jakarta tersebut dihukum saat "keseleo lidah", namun ia sendiri mengesankan tak ingin disentuh oleh hukum saat berkali-kali membiarkan lidahnya  berkata-kata tentang apa saja.
Silakan dicari-cari, apa saja pernyataan sosok Rizieq Shihab terhadap Pancasila, terhadap Soekarno, terhadap negara ini sendiri. Juga, silakan ditelusuri bagaimana ia menghadapi perbedaan, dan apa saja pernyataannya terhadap banyak tokoh yang dianggap tidak berseberangan dengannya.Â
Dari bagaimana ia melihat sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga Susilo Bambang Yudhoyono di masa lalu, dan apa saja kalimatnya terhadap figur-figur seperti Joko Widodo hingga berbagai tokoh yang dinilai tidak "penurut" terhadap keinginannya.
Namun terlepas kontroversi dan kontradiksi pemikiran dan sikap seorang Rizieq Shihab, mesti diakui bahwa dia terbilang tokoh sangat berpengaruh di Indonesia. Sederhana saja, Anda bisa aman-aman saja jika melempar kritikan atau mencela Kepala Negara, namun tak ada yang bisa menjamin keselamatan Anda jika memilih nekat mengkritik apalagi sampai mencela sosok Rizieq.
Berbeda halnya dengan Rizieq Shihab, terlepas sejak Front Pembela Islam mendapatkan panggung sempat tidak dianggap oleh organisasi Islam lainnya, namun makin ke sini gerakannya semakin diperhitungkan. Terlepas apa kontribusi gerakannya terhadap perbaikan atau hal-hal positif dan beradab, yang memang masih menyisakan banyak tanda tanya, namun nyaris tak ada yang kuasa membendung gerakannya hingga semakin membesar dan makin besar.
Alhasil, bukan hal mengherankan jika FPI terbilang sebagai gerakan paling menakutkan bagi banyak kalangan. Contoh sederhana saja, di jalan-jalan Jakarta, takkan banyak polisi yang berani menghentikan anggota organisasi ini di jalan raya jika mereka berkendara tanpa mengenakan helm.
Itu sebagai contoh sederhana. Bukan tanpa bukti lain, namun justru terdapat seabrek bukti lain, dari bagaimana mereka melakukan provokasi hingga agitasi, nyaris tak lagi benar-benar mampu ditahan  oleh kekuatan hukum sekalipun.
Di sinilah keberhasilan seorang Rizieq Shihab dalam memainkan peranannya dan pengaruhnya. Ini yang bahkan gagal didapatkan oleh seorang Osama bin Laden, terlepas dari sisi keuangan dan pengaruh, banyak yang menyebutkan bahwa tokoh Al Qaeda itu lebih kuat dan mendunia.