Apapun itu, terpenting adalah siapa saja yang bertarung untuk menuju kekuasaan masih bisa menguasai diri. Sebab yang lebih penting dari kekuasaan bukanlah menguasai banyak orang, namun juga menguasai diri agar tak merugikan banyak orang. Juga tak kalah penting, agar persaingan menuju kursi kekuasaan tak lagi dilihat dengan kacamata perang, namun bagaimana memastikan punya amunisi terbaik yang bisa diandalkan untuk menghadapi berbagai masalah negara yang akan terus mengadang.
Apalagi, mengincar kekuasaan itu dapat dipastikan jauh lebih mudah daripada memastikan bahwa setelah berkuasa akan mampu memberikan yang jauh lebih baik. Apalagi, Prabowo pun punya andil bagaimana menyukseskan kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat menyingkirkan Basuki Tjahaja Purnama, namun setelah kesuksesan meraih kekuasaan justru belum terlihat keberhasilan membuat rakyat di Jakarta pun merasakan kemenangan sebagai rakyat.
Semoga saja pemandangan yang pernah ditampilkan di Jakarta tak sampai terulang menjadi pemandangan serupa di Nusantara. Sebab Indonesia lebih membutuhkan pemimpin yang bisa mengajak bekerja dan ia sendiri pun gigih bekerja. Bukan sekadar menabur kata-kata atau hanya mengajak melamunkan surga.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H