Sebut saja, ketika pada Sabtu (21/7/2018), saya melemparkan pertanyaan, "Boleh saya minta cerita temen-temen luar Jakarta, apakah demam Asian Games sudah terasa sampai ke kota Anda?"--yang saya lempar di Twitter dan Facebook sekaligus. Pengguna kedua platform media sosial ini sama-sama tergerak antusias untuk berbicara dan menunjukkan apa adanya, bagaimana realita di sekitar mereka.
Salah satu yang menarik perhatian saya adalah ketika salah satu teman di akun Twitter saya, Andra P. Utama bercerita, bahwa di dekat kost-nya, bahkan ada salah satu penjual makanan yang berinisiatif menghias mobil yang digunakan untuk berjualan dengan ornamen Asian Games. "(Juga) suka ngasih trivia ke pembelinya tentang nama-nama maskot Asian Games juga," dia bercerita.
Ada lagi pengguna Twitter yang bernama Dita Rahmanto, yang menceritakan bagaimana antusiasme yang terlihat olehnya di kota asalnya, Surabaya. "Surabaya udah banyak spanduk-spanduk dan baliho bertemakan Asian Games 2018. Lapangan atletik dekat rumah juga pagi ini tiba-tiba ruame pol. Kirain ada lomba apaan, taunya orang mendadak olahraga rame-rame," dia bercerita lewat Twitter.
Ada juga yang memberikan respons lengkap dengan saran, "Pemerintah daerah seharusnya bisa ambil peran memperkenalkan putra-putri daerahnya yang menjadi atlet. Mereka pasti tersebar dari banyak daerah di Indonesia," kata pengguna Twitter bernama Dinda Asri, yang mengaku berasal dari Malang.
Selain itu, ada juga yang memamerkan momen saat legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti, datang ke Bromo, Probolinggo. Pemilik akun @mblusuk_mblusuk bahkan mengunggah foto kemeriahan ketika mantan atlet tersebut menyalakan mini of cauldron, dengan tokoh-tokoh adat suku Tengger.
Juga tak kalah antusias, netizen bernama Setia Noor (@set14noor) memamerkan gairah Asian Games di daerahnya, Majalengka. Ia menunjukkan foto ketika para atlet kano menjalani latihan.Â
Lainnya, ada juga Cyrenia Novella, yang bahkan memamerkan seperti apa gairah Asian Games itu juga sampai kepada anak-anak. Ia mengunggah video yang memperlihatkan seorang anak yang melarikan satu mainan yang dibuat seolah-olah obor Asian Games, dan berlari-lari lucu mengelilingi rumahnya. "Keponakan saya demam Asian Games sejak melihat langsung pawai obor Asian Games di Jogja," ceritanya.
Boleh saya minta cerita temen luar Jakarta, apakah demam Asian Games sudah terasa sampai ke kota Anda?--- Zulfikar Akbar (@zoelfick) July 21, 2018
Sisi lain di balik gairah Asian Games
Selayaknya dua sisi mata uang, di luar kegairahan diperlihatkan sebagian pengguna media sosial, ada juga yang secara terus terang menunjukkan bagaimana sambutan terhadap ajang tersebut di masing-masing daerah mereka. Melalui respons yang saya dapatkan di Facebook, tidak sedikit juga yang menunjukkan ekspresi miris, masygul, dan bersedih, karena ada juga merasakan seakan tak ada gelagat gairah sepantasnya.
Seperti juga cerita mereka yang menunjukkan kegairahan atas ajang tersebut, sebagian lainnya yang memperlihatkan kondisi berbeda pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang berasal dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Papua.