Di masa lalu BNP Paribas yang telah berdiri sejak 1992 memang menjadi salah satu otak di balik perkembangan reksa dana di Indonesia. Di awal sejarah mereka di Indonesia, BNP Paribas mengawali dengan produk reksa dana bernama BNP Paribas Pesona yang dirilis pada 1997, namun seiring perjalanan waktu kian berkembang hingga kini.
Menurut Vivian, perkembangan itu juga tak lepas dari keingintahuan besar sebagian besar masyarakat terlepas bahwa fakta ada juga yang ketakutan untuk berinvestasi hanya karena mengkhawatirkan akan mengalami kerugian. Yang berminat tetap tumbuh karena upaya edukasi dan pemberian pemahaman dilakukan secara terus menerus.
"Memang, dalam melakukan investasi ini, sebagian orang mengalami  kerugian karena kerap kali memilih nekat terjun ke sini, terutama di bidang reksadana, tanpa membekali diri dengan pemahaman memadai terlebih dahulu. Ada memang yang hanya menginginkan hasil besar, namun tak mencari informasi memadai," kata Vivian, sekaligus menggarisbawahi jika dalam melakukan investasi, mencari informasi yang cukup menjadi hal penting, selain juga memerhatikan ke lembaga mana mereka ingin memercayakan uang mereka yang ingin diinvestasikan.
"Sekarang sumber informasi ada di mana-mana. Reputasi sebuah perusahaan investasi pun dapat ditelusuri, dan ini dapat dimanfaatkan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi," kata Vivian, saat menanggapi salah satu peserta acara tersebut yang mengakui kegundahan sekaligus kekhawatirannya dalam berinvestasi.
Terkait investasi itu sendiri, Vivian juga menjelaskan jika bentuk investasi lewat tabungan jauh lebih akrab dengan sebagian besar masyarakat. "Selain memang ini berisiko rendah, tapi dari sisi keuntungan pun tidak sebesar bentuk investasi lain," kata Vivian, menunjukkan layar. Namun dia juga tak menampik jika bagi kalangan pemula, langkah lewat tabungan ini pun bukanlah keputusan keliru.
Seperti juga dalam bentuk investasi lain, di mana ada yang dinamakan dengan deposito yang hanya memerlukan setoran sejumlah uang ke rekening namun tak bisa menarik uang yang telah disetorkan hingga beberapa lama.
Sementara reksa dana seperti juga dikelola oleh BNP Paribas memang bekerja dengan cara menghimpun dana masyarakat yang nantinya diubah dalam bentuk lain. Investasi lain seperti Obligasi juga populer, namun langkah ini melibatkan langsung pihak pemerintah dan tak seleluasa investasi lainnya. Di samping, juga ada yang berinvestasi lewat emas.
Menurut Vivian, soal ke mana masyarakat berinvestasi dan bagaimana mereka berinvestasi tak menjadi persoalan. "Terpenting adalah mencari informasi yang cukup, dan memahami berbagai kemungkinan dengan baik, selain juga---jika memilih reksadana---maka dengan siapa kita berhubungan, bagaimana reputasi mereka, pun menjadi hal yang harus dipertimbangkan," ia memberikan pertimbangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI