Lalu... apakah Anda berhasil menemukan kekeliruan berbahasa di artikel ini sendiri? Jika tidak, bukan berarti saya sudah sangat tepat berbahasa, melainkan kita mungkin sama-sama memang harus lebih akrab dengan "kitab suci" bahasa itu tadi (kamus). Setuju? Jangan takut mengiyakan, toh saya bukan sedang mengajak berpoligami. Eh.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!