Tak kalah menarik, dari pabrik yang ada di Cibitung itu saja, ternyata mampu mengekspor hingga 30 negara---berdasarkan catatan buku Jejak Inspirasi, Membangun Generasi Melalui Kreasi. Â Â Â Â Â Â
Yandramin Halim, Presiden Direktur PT Â Faber-Castell Indosia, Cibitung, sempat menjelaskan kenapa Faber-Castell bisa bertahan lama. Menurutnya tak lepas dari bagaimana membuka kepekaan. "Faber-Castell sendiri hadir tak lepas dari seni. Kemampuan seni itu sendiri juga dipengaruhi dari bagaimana kita mengasah rasa---kepekaan," kata Halim, saat itu. Jadi, menurutnya, selama ini Faber-Castell tetap dapat diterima oleh publik dunia tak lepas dari dorongan yang berangkat dari "rasa seni" tersebut. Â Â Â Â Â Â
Halim juga menyebutkan jika seni itu sama sekali tak dapat diremehkan. Rasa dan otak kita, katanya, jika tak dilatih ada kemungkinan besar akan menciut dan melemah. Maka itu, menurut Halim, pihaknya belajar dari apa yang menjadi kebutuhan---bukan sekadar kebutuhan pasar---tapi juga kebutuhan manusia. "Jadi begitu, maka kenapa Faber-Castell bisa bertahan hingga ratusan tahun."*