Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tren Lebaran, Tren Basa-basi

28 Juni 2017   22:48 Diperbarui: 30 Juni 2017   11:59 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Entrepreneur.co

Andai saja Tuhan bisa meyakinkan saya akan kaya mendadak dengan itu, tampaknya saya bersedia berkeliling Jakarta cuma untuk memburu semua buku puisi, dari Gibran hingga Sapardi Joko Darmono. Tapi, jikapun Tuhan meyakinkan saya itu bisa terjadi--kaya mendadak berkat jasa menulis kalimat lebaran--tetap saja saya merasa bersalah; meski kalimat maaf seindah puisi, tetap saja itu tak lebih dari basa-basi.

Bukankah, idealnya, permintaan maaf itu adalah permintaan tertulus dari lubuk hati terdalam, kan? Kenapa harus dipoles-poles? Mending kalimat bikinan sendiri. Lha ini sudah mencuri, dan dengan "barang curian" lalu berharap hasil baik; dimaafkan dosa dan salah seabrek.

Apakah kita tidak curiga kepada diri sendiri; jika mental begini tak bedanya dengan mereka yang korupsi lalu berharap itu seketika halal dengan berhaji?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun