Semua terlihat saling maklum. Ah, ini momen yang terasa sangat indah, setelah di Jakarta kerap muncul pemandangan sumpah serapah di jalanan saban terjadi kemacetan. Wajah persahabatan terlihat di jalanan, mampu menghilangkan rasa haus dalam perjalanan jauh.
Penerimaan mereka, mampu membantu saya melupakan lamunan nikmatnya segelas air di tengah kehausan di perjalanan.
Saya merasa menemukan Indonesia yang sesungguhnya dari sini. Ada yang bersedia mengalah, dan ada nilai saling menghargai.
Di sinilah terasa, mudik tak hanya sekadar tradisi. Tapi ia menjadi momen untuk kembali menemukan keaslian jatidiri; persahabatan dan persaudaraan.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H