Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pesan dari Leicester City untuk Dunia

15 Maret 2017   14:37 Diperbarui: 16 Maret 2017   10:00 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leicester tak hanya berbicara tentang sepak bola, tapi berbicara soal manusia - Gbr: The Guardian

Shakespeare, pelatih Leicester, menegaskan kemenangan 2-0 kali ini bukanlah hasil kerjanya sendiri sebagai juru racik strategi. Ia justru mengajak melihat lagi bagaimana peran Ranieri yang sudah membuka peluang sejak Leicester tampil di markas Sevilla.

"Ini dapat kami raih tak lepas dari peran Ranieri," Shakespeare mengajak untuk tidak melupakan pendahulunya di kursi pelatih Leicester.

Shakespeare tak tergerak untuk mengklaim bahwa ini adalah hasil kerjanya sendiri, telah menyiapkan strategi terbaik menghadapi Sevilla. Meski ia tahu, kemenangan kali ini yang berujung kesuksesan timnya mendepak wakil Spanyol itu bukan pekerjaan sederhana.

Sevilla adalah klub matang dan berada di tangan pelatih yang berpengalaman menghadapi kompetisi-kompetisi besar. Datang dari Argentina, Jorge Sampaoli--pelatih Sevilla--yang baru musim ini menjajal kompetisi Eropa mampu membuat klub-klub kelas dunia di Spanyol ketar-ketir.

Di Liga Spanyol, Sampaoli sudah membuat Atletico Madrid yang dua kali ke final Liga Champions bersama Diego Simeone, tak mampu mengejar mereka di papan klasemen.

Sevilla di tangan Sampaoli juga membuat Real Madrid dan Barcelona yang menjadi pelanggan gelar domestik, Eropa, dan dunia (Piala Dunia Klub) kelabakan. Madrid bahkan sempat terkapar oleh klub tersebut.

Shakespeare pastinya memahami kelebihan lawan timnya itu. Dia pun tampaknya mampu membaca dengan jernih apa yang selama ini menjadi persoalan The Foxes yang baru dialihkan ke tangannya.

Di sinilah pesan penting dari Shakespeare. Kekuatan dan nama besar lawan, bukanlah hal yang harus ditakutkan. Justru ketakutan itu harus diganti dengan kejujuran melihat fakta, dan ditukar dengan keberanian berikut keyakinan bahwa dalam kesulitan besar juga ada peluang besar.

Di tengah segala kelebihan lawan, tak berarti harus membunuh kelebihan diri sendiri. Menyadari kekurangan dan kelemahan diri sendiri, tak berarti harus melupakan potensi yang juga dimiliki.

Sekali lagi ini tentang manusia. Leicester yang tampil layaknya tim kecil di kompetisi Eropa, menunjukkan diri sebagai organisasi yang terdiri dari para manusia yang memiliki pikiran dan keyakinan besar.

Di situlah, The Foxes yang sempat dicibir sebagai kampiun Liga Primer yang musim lalu meraih trofi domestik karena faktor keberuntungan semata, diremehkan karena masuk dalam lima tim terburuk Inggris sejauh musim ini, berdiri dengan gagah di kompetisi elite Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun