Namun lagi-lagi itu adalah opini yang beredar dan fakta yang terjadi. Di sini opini bisa mewakili fakta sebenarnya, sementara fakta bisa saja dipandang tak lebih sebagai opini. Bagaimana itu bisa terjadi? Ya, itu bisa saja ketika hukum sudah disulap tak lebih dari sekadar drama. Jika sudah begini, pemeran utama selalu membius. Sayang sekali, di sini KPK sedang tidak berada di posisi sebagai pemeran protagonis. Maka itu, ancaman yang diembuskan secara eksplisit oleh Anas, boleh jadi takkan berarti apa-apa bagi Ibas. Tapi itu menjadi ancaman serius jika KPK juga serius menangkap semua sinyal. Entahlah ( FOLLOW: @ZOELFICK)