Mari ajak bicara seorang ayah, yang sudah benar-benar paham cinta. Lelaki yang tidak melihat nyawanya lebih berharga dari istri dan anak-anaknya yang butuh dinafkahi.
Mari ajak seorang anak yang mengenal cinta. Yang selalu melihat ayah ibunya sebagai manusia yang langsung berada di posisi setelah Tuhan...
Pun, pemimpin yang bicara dan bersikap dengan cinta. Sehingga sebait kalimat yang tidak dibuat-buat seperti puisi namun memiliki energi menghidupkan rumput yang nyaris terbakar oleh panas matahari. Yang bisa hidupkan prajurit yang sekarat dengan kekuatan cinta.
Iya cinta terkadang terlihat gila. Karena cinta bisa membuat sesuatu yang tidak berani dilakukan pengecut, namun bisa terjadi dan terabadikan dalam buku sejarah, atau setidaknya di hati.
Terlihat gila. Karena cinta yang membuat manusia tidak ingin berlutut pada manusia. Sedang dengan pilihan sikap itu, ia sedang mengubah yang harus diubah. Sebab, Â cinta tidak menuntut banyak bicara
Cilandak, 15 Januari 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H