Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beutong, si 'Gadis' di Pucuk Nagan

20 Desember 2010   10:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Irigasi yang menjadi favorit masyarakat Nagan pada era 90-an (Gbr: joerameunee)

Beutong mungkin menjadi sebuah nama tempat yang juga tidak terlalu banyak disebut dalam berbagai catatan yang berhubungan dengan wisata. Tetapi sebenarnya, kawasan yang berada sekitar 15 kilometer dari pusat kabupaten Nagan Raya tersebut menjanjikan keelokan yang cukup memukau. Yuk kita jelajah lekuk tubuh 'gadis' ini.

Merangkak dari Jeuram yang notabene sebagai pusat keramaian di Nagan Raya, Anda butuh waktu sekitar 45 menit untuk bisa tiba di kawasan tersebut. Cuma, sebelumnya, saya menganjurkan untuk menyewa sepeda motor di kabupaten tetangga terlebih dahulu, Meulaboh. Supaya perjalanan Anda menuju Beutong bisa lebih Anda nikmati. Sebab, kalau Anda pergunakan kendaraan umum semisal labi-labi yang menjadi transportasi rakyat di sana, kemungkinan Anda tidak akan leluasa menikmati bentangan sawah dan sungai sepanjang jalan ke tempat itu.

Sedang jika mempergunakan kendaraan roda 2, kesempatan  mata Anda untuk 'jelalatan' menikmati indahnya alam di sana akan lebih terbuka lebar. Biasanya, jika memang memilih untuk menyewa sepeda motor terlebih dahulu di Meulaboh, kisaran tarifnya adalah 50.000 per hari dengan bensin yang pastinya harus Anda tanggung sendiri.

Nanti dari Meulaboh, Anda bisa arahkan motor tersebut ke arah Jeuram. Dari sini, Anda bisa mengarah ke kanan dan merambah jalan ke arah Beutong. Sepanjang jalan, selain gunung yang berada di depan mata, Anda juga akan dihadapkan pada pemandangan sawah yang membentang luas. Karena dari sejak jaman Soeharto, kawasan tersebut memang dikenal sebagai salah satu sentra pangan yang ada di Aceh.

Beberapa tempat yang bakal Anda lalui adalah Gunoeng Cot Gut, 10 kilometer dari Jeuram dan beberapa desa lain. Tetapi, jika memang tidak ingin untuk menghabiskan waktu terlalu lama, yang terlihat di sepanjang jalan jangan membuat anda terpukau terlalu lama. Apalagi kalau Anda tidak pedulikan kondisi jalanan yang memang lebih sering berlobang meskipun sudah terlalu sering diperbaiki pemerintah setempat. Nanti Anda akan berada di sebuah desa yang bernama Ulee Jalan yang merupakan pusat kecamatan Beutong. Di desa yang kecil ini, Anda bisa melepas penat beberapa jenak, namun saya tidak bisa rekomendasikan jenis makanan apa pun di tempat ini. Karena paling ada hanya beberapa warung kopi seperti umumnya terdapat di banyak tempat yang ada di Aceh.

Terdapat 2 pilihan wisata yang bisa Anda rambah di sekitar sini. Ke kanan jalan keudee Ulee Jalan, Anda akan menuju sebuah tempat yang sempat populer sebagai tujuan wisata masyarakat yang ada di Pantai Barat Aceh sekitar awal tahun 90-an. Namun, sekarang kendati tidak terlalu diminati tidak berarti keindahan tempat itu telah pudar. Hanya saja, sekarang ini terdapat sebuah tempat lain yang lebih digandrungi karena dipandang memiliki sisi eksotik yang lebih bagus.

Apalagi untuk kalangan muda, tempat terakhir yang memiliki nama Krueng Isep dipandang sebagai tempat yang cukup tepat, tentunya untuk mereka bisa berpacaran. Terkait yang terakhir, biasanya Polisi Syariah kerap menjadikan tempat tersebut untuk mereka beroperasi. Tak jarang, pengunjung yang kebanyakan adalah remaja tertangkap bermesum ria di tempat ini. Namun begitu, walaupun kawasan ini diawasi Polisi Syariat atau Wilayatul Hisbah, tetap saja tidak menurunkan animo masyarakat di sekitar untuk berkunjung ke sini. Boleh jadi karena memang kelebihan keindahan yang ditawarkan tempat itu cukup mampu membuat siapa saja untuk jatuh cinta.

12928422341344243560
12928422341344243560
Jalan yang sering rusak di kawasan tersebut (Gbr: ARF)

Irigasi Ulee Jalan

Tujuan pertama tadi, Irigasi Ulee Jalan, memang merupakan sebuah tempat berdirinya sebuah bendungan yang sudah ada sejak jaman Soeharto. Tempat ini menjadi sebuah bendungan yang termasuk terbesar dari semua irigasi yang ada di Aceh. Tak ayal, seperti disebut sebelumnya, pada era 90-an, irigasi ini menjadi sasaran iwsata domestik. Cuma, karena tidak terkelola dengan baik dan kurangnya kampanye atas keindahan yang ada di sini. Belakangan nyaris tidak ada masyarakat yang tertarik untuk melangkah ke tempat tersebut guna menikmati keindahan yang ada di sana. Curahan air di  tempat ini, meski kalah besar, memang mirip dengan air terjun Niagara di negeri Paman Sam. Sayangnya memang, sampai hari ini, jalan menuju lokasi banyak yang rusak oleh abrasi, dan ini menjadi penyebab lain maka animo masyarakat untuk berkunjung ke sana terlihat jauh merosot daripada dulu ketika irigasi ini baru dibangun.

Krueng Isep

Setelah Anda memamah pemandangan yang ada di irigasi Ulee Jalan, Anda bisa keluar dari tempat ini untuk kemudian melangkah ke Krueng Isep. Tempat ini, oleh masyarakat dari Meulaboh sampai ke Aceh Selatan, sangat mengfavoritkan tempat ini. Sangat disayangkan, walaupun alam pegunungan dengan kebeningan sungainya begitu memukau, namun semua yang tersaji sangat-sangat alami. Tak jarang, sampah terlihat dibuang di banyak tempat oleh masyarakat yang berkunjung ke sana. Ini juga isyarat betapa tempat ini tidak terkelola dengan baik.

Walau demikian, keindahan dasar yang memang sudah melekat di tempat ini, tetap bisa Anda nikmati. Kendati sebelumnya Anda juga sah untuk menggerutu dengan kondisi pengelolaan yang sama sekali jauh dari harapan. Arahkan mata Anda pada bentuk sungai dengan kebeningan air yang mirip-mirip dengan sungai yang kerap ada di film Tarzan. Di sana keindahan akan Anda nikmati. Apalagi ketika sore, berbagai suara binatang di hutan yang berada tidak jauh dari tempat ini menjanjikan sebuah eksotisme magis yang akan membuat Anda serasa berada di dunia lain. Cuma, untuk soal penginapan, jangan berharap Anda bisa menemukannya di sini. Sebab, tempat Anda bisa melepas lelah nantinya hanya bisa Anda temukan di Jeuram atau Meulaboh. Dari lokasi ini, Jeuram menjadi tempat yang lebih dekat untuk Anda jadikan pilihan beristirahat sambil menikmati kopi dan mie Aceh yang sangat khas.(ZA)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun