Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beutong, si 'Gadis' di Pucuk Nagan

20 Desember 2010   10:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan pertama tadi, Irigasi Ulee Jalan, memang merupakan sebuah tempat berdirinya sebuah bendungan yang sudah ada sejak jaman Soeharto. Tempat ini menjadi sebuah bendungan yang termasuk terbesar dari semua irigasi yang ada di Aceh. Tak ayal, seperti disebut sebelumnya, pada era 90-an, irigasi ini menjadi sasaran iwsata domestik. Cuma, karena tidak terkelola dengan baik dan kurangnya kampanye atas keindahan yang ada di sini. Belakangan nyaris tidak ada masyarakat yang tertarik untuk melangkah ke tempat tersebut guna menikmati keindahan yang ada di sana. Curahan air di  tempat ini, meski kalah besar, memang mirip dengan air terjun Niagara di negeri Paman Sam. Sayangnya memang, sampai hari ini, jalan menuju lokasi banyak yang rusak oleh abrasi, dan ini menjadi penyebab lain maka animo masyarakat untuk berkunjung ke sana terlihat jauh merosot daripada dulu ketika irigasi ini baru dibangun.

Krueng Isep

Setelah Anda memamah pemandangan yang ada di irigasi Ulee Jalan, Anda bisa keluar dari tempat ini untuk kemudian melangkah ke Krueng Isep. Tempat ini, oleh masyarakat dari Meulaboh sampai ke Aceh Selatan, sangat mengfavoritkan tempat ini. Sangat disayangkan, walaupun alam pegunungan dengan kebeningan sungainya begitu memukau, namun semua yang tersaji sangat-sangat alami. Tak jarang, sampah terlihat dibuang di banyak tempat oleh masyarakat yang berkunjung ke sana. Ini juga isyarat betapa tempat ini tidak terkelola dengan baik.

Walau demikian, keindahan dasar yang memang sudah melekat di tempat ini, tetap bisa Anda nikmati. Kendati sebelumnya Anda juga sah untuk menggerutu dengan kondisi pengelolaan yang sama sekali jauh dari harapan. Arahkan mata Anda pada bentuk sungai dengan kebeningan air yang mirip-mirip dengan sungai yang kerap ada di film Tarzan. Di sana keindahan akan Anda nikmati. Apalagi ketika sore, berbagai suara binatang di hutan yang berada tidak jauh dari tempat ini menjanjikan sebuah eksotisme magis yang akan membuat Anda serasa berada di dunia lain. Cuma, untuk soal penginapan, jangan berharap Anda bisa menemukannya di sini. Sebab, tempat Anda bisa melepas lelah nantinya hanya bisa Anda temukan di Jeuram atau Meulaboh. Dari lokasi ini, Jeuram menjadi tempat yang lebih dekat untuk Anda jadikan pilihan beristirahat sambil menikmati kopi dan mie Aceh yang sangat khas.(ZA)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun