Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Di Balik Pertemuan Jokowi dan Pendiri Facebook

14 Oktober 2014   13:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:06 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi ada fakta yang tak bisa ditampik, belakang terlihat sebagai motif kedatangannya ke Indonesia, bahwa terdapat 69 juta pengguna Facebook aktif setiap bulannya di negeri ini. Namun di sini juga terdapat masalah, bahwa jumlah itu berasal dari 82 juta penduduk yang mendapatkan akses internet. Sementara, itu terbilang kecil dibanding jumlah populasi Indonesia yang berada di angka 250 juta jiwa. Artinya ada persoalan tidak meratanya internet di negeri ini.

Tak heran dalam rentetan kunjungannya ke Indonesia, ia lebih dulu "blusukan" dengan mendatangi Kampung Cyber yang terdapat di Yogyakarta. Menarik juga, di sana ia tidak menunjukkan sikap layaknya seorang sosok elite. Ketika menelusuri Kampung Cyber itu, Zuckerberg malah mengadakan pertemuan yang hanya bertempat di pos ronda yang sehari-hari menjadi tempat masyarakat biasa berkumpul.

Maka saya berpendapat, paling tidak sudah terdapat semacam "chemistry" antara tokoh jejaring sosial ini dengan Jokowi sebagai presiden terpilih. Terutama dari sisi karakter, yang memang lebih kental sisi sosial dibandingkan dengan sisi bisnis. Di samping keduanya sama-sama memiliki perhatian terhadap dunia kreatif.

Mudah-mudahan chemistry ini bisa membuka jalan agar kedua tokoh itu bisa bekerja sama, tapi lebih mengarah ke pembangunan masyarakat melebihi alasan-alasan bisnis.

Toh, Jokowi sendiri, terlepas ia sudah menunjukkan bagaimana sikapnya atas tawaran Zuckerberg, paling tidak ia juga menunjukkan sinyal bahwa berbagai kemungkinan kerja sama mungkin saja bisa dilakukan. Tapi sekali lagi, sebagai pemimpin, Jokowi tentunya akan lebih menonjolkan sudut pandang, seberapa bermanfaat kerja sama itu untuk rakyatnya. Jika ternyata alasan bisnis lebih menjadi prioritas Zuckerberg, saya masih percaya, Jokowi akan bersikeras pada prinsip bahwa pemimpin rakyat hanya bekerja untuk kepentingan rakyat. (Twitter: @zoelfick)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun