Pembangunan skala raksasa Air Mancur Sri Baduga menjadi salah satu bukti dari tajamnya visi kepemimpinannya dalam membangun Purwakarta.
Jutaan orang dari berbagai penjuru pelosok negeri, datang untuk menyaksikan lenggak-lenggok gemulai air mancur yang demikian estetik dengan iringan berbagai irama tembang-tembang bernilai seni tinggi.
Pengunjung rela membayar dan berdesak-desakan untuk menyaksikan tarian air mancur itu yang dibangun diatas lahan yang dulunya sangat tak terurus dan sering dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang negatif.
Multiplier effect dari pembangunan dari satu ikon wisata budaya itu saja menjalar kemana-mana. Mulai dari ribuan masyarakat pelaku usaha UMKM hingga usaha jasa wisata lainnya, mulai dari bisnis kuliner, perhotelan, transportasi dan berbagai jenis usaha lainnya, mendapatkan manfaat bernilai ekonomis besar.
Kearifan Lokal & Pelestarian Lingkungan
Selama masa kepemimpinannya di Purwakarta, Kang Dedi juga sangat tegas ketika diwilayahnya ada pihak yang merusak alam atau merusak lingkungan. Sebaliknya, dia juga akan memberi apresiasi ketika ada orang yang berpihak pada alam dan masyarakat banyak.
Kang Dedi paham betul, kerusakan lingkungan hanya akan berdampak pada bencana alam dan kemiskinan jangka panjang. Maka dari itu ketika menjabat sebagai Bupati Purwakarta dan anggota DPR RI paling serius memerangi kerusakan lingkungan yang tidak memberikan manfaat.
Lingkungan, alam, kebudayaan, tradisi, makanan, kearifan lokal, kesenian, mampu menggerakkan sektor pendapatan masyarakat, gagasan inilah yang akan diterapkan setelah dilantik nanti. Sektor pariwisata yang menempatkan kebudayaan sebagai objek mampu menumbuhkan dan menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan yang secara langsung.
Landscape geografis Jawa Barat yang sangat indah apabila dikelola dengan bijak, tentu  mampu meningkatkan sektor perekonomian masyarakat. Rendahnya dukungan infrastruktur, banyakanya sampah dan pungutan liar menjadi tantangan utama untuk menjadikan Jawa Barat sebagai tujuan utama destinasi wisata di Indonesia.
Pembangunan berbasis kearifan lokal seperti sektor pariwisata  akan menjadi salah satu lokomotif menggerakan perekonomian daerah. Kearifan lokal itu menyangkut masyarakat yang meletarikan dan menjaga nilai-nilai tradisi kebudayaannya.
Contohnya, lihat saja bagaimana Bali, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah di Indonesia yang berhasil menjadikan kearifan tradisi budayanya sebagai magnet kuat bagi para wisatawan untuk berkunjung.