Mohon tunggu...
Aming Soedrajat
Aming Soedrajat Mohon Tunggu... Freelancer - Aming soedrajat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Spirit Padjajaran Anyar, Mengembalikan Kejayaan Tatar Sunda Untuk Indonesia Raya

30 November 2024   06:42 Diperbarui: 30 November 2024   06:42 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Amir Sudrajat Dan Farid Farhan

Gegap gempita pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat baru saja usai. Pemimpin baru telah dipilih oleh rakyat. Pemimpin baru yang membawa semangat dan harapan baru bagi rakyat. Kang Dedi Mulyadi, adalah sosok pemimpin dan harapan baru bagi rakyat Tatar Sunda tersebut.

Dua periode sukses memimpin Kabupaten Purwakarta, pernah menjadi wakil rakyat di DPR RI yang kritis dan responsif, pernah memimpin salah satu partai politik terbesar dan paling berpengaruh di Jawa Barat, merupakan bekal yang tidak main-main yang dimiliki oleh sosok yang akrab dipanggil Kang Dedi tersebut.

Kang Dedi juga sangat menguasai dan memahami filosofis Kepemimpinan Sunda yang yang sangat dipengaruhi dari kepemimpinan Kerajaan Padjajaran, sebagai salah satu kerajaan yang sangat berpengaruh dan dihormati dalam sejarah nusantara.

Dengan berbagai latar belakang itu maka ungkapan selamat datang pemimpim baru harapan baru Jawa Barat menjadi pijakan penting untuk mentransformasikan kepemimpinan baru di Tatar Sunda dalam membangun Jawa Barat untuk kejayaan Indonesia Raya.

Spirit Padjajaran Anyar

Kerajaan Padjajaran merupakan satu dari sekian banyak kerajaan di Nusantara dengan peradaban yang sangat tinggi dan modern pada zamannya. Karena pemimpin Padjajaran memahami tata kelola pemerintahan yang efektif, memahami kebutuhan masyarakat dari masyarakat pesisir sampai dengan masyarakat agraris, sastra berkembang pesat, seni dan budaya sebagai jati dirinya.

Keberadaan Kerajaan Padjajaran bukan legenda, bukan juga mitos, tapi Padjajaran merupakan peradaban besar, spirit utama bagi masyarakat Jawa Barat. Spirit dan gagasan besar inilah yang terus dibawa oleh Kang Dedi Mulyadi.

Gagasan besar itu dalam pemikiran Kang Dedi Mulyadi seringkali membuatnya tidak nyaman. Kekhawatirannya adalah masyarkat yang dicintainya kehilangan identitas, terserabut dari akar dan budayanya.

Pada proses perjalanannya, sang Gubernur terpilih ini lebih memilih jalan sunyi, berkeliling dari satu daerah ke daerah lain, untuk memastikan masyarakatnya terurus dan tidak tergerus oleh zaman maupun keadaan.

Energi Nilai Kemanusiaan

Dalam berbagai kesempatan, Kang Dedi sering mengatakan, membangun fisik itu jauh lebih mudah, tantangan terbesarnya yakni membangun sumber daya masyarakat yang memiliki kepekaan, empati, cerdas, mengedepankan energi dari nilai-nilai kemanusiaan, atau dalam Bahasa Sunda sering dikenal dengan  kalimat silih asah, silih asih, dan silih asuh. Nulung kanu butuh nalang kanu susah.

Spirit inilah yang ingin sang Gubernur bumikan kembali ditanah Sunda, di tanah Nusantara yang sangat dicintainya. Kang Dedi tidak mau masyarakatnya terasing di tanah airnya, tidak mau masyarakatnya menderita, tidak mau masyarakatnya hanya jadi penonton, baginya memuliakan masyarakat merupakan amanat yang harus dijalankan.

Gagasan besar dan cita-cita besar yang dibawa oleh Gubernur pilihan masyarakat Jawa Barat ini tentu bukan hal yang mudah, tanggung jawab besar dan energi besar serta dukungan besar dari pemimpin dibawahnya harus sejalan yang saling berkaitan.

Bagi Kang Dedi, spirit Padjajaran Anyar bukan hanya semata-mata ditransformasikan membangun Jawa Barat, tapi juga dengan spirit Padjajaran Anyar itu artinya ikut serta bertanggungjawab dalam membangun nusantara, membangun Indonesia Raya, sebagai bagian dari peradaban tinggi dan adiluhung di tengah dinamika perubahan global yang sangat cepat.

Konektivitas Pembangunan Wilayah

Seperti yang sudah disampaikan di atas, konektivitas antar wilayah sangat penting untuk membangun Jawa Barat yang sangat luas dengan berbagai corak keragamannya.

Tidak ada keberhasilan tanpa adanya kesatuan konektivitas pembangunan yang saling melengkapi antar wilayah. Melaui kesatuan konektivitas inilah yang akan menentukan sejarah kepemimpinan Kang Dedi mau pun Bupati/Walikota di daerah.

Kita ambil  contoh bagaimana pada saat kejayaan Kerajaan Padjajaran masih berdiri, selain membangun sumber daya manusia yang unggul, juga berhasil membangun berbagai infrastruktur pertanian dan kewilayahan, seperti irigasi, jalur transportasi yang menghubungkan antar wilayah, peraturan untuk mengatur kehidupan, pengembangan bidang pelayaran, perdagangan dan lain sebagainya sehingga masyarakatnya makmur, tentram dan teratur.

Hal inilah yang harus dipahami oleh para pemimpin di daerah yang terpilih untuk mendukung dengan sungguh-sungguh lahirnya spirit Padjajaran baru dalam membangun Jawa Barat dan mensejahterakan rakyatnya.

Spirit Padjajaran Anyar juga adalah spirit kemajuan peradaban yang inklusif dan memberi pengaruh positif bagi pembangunan peradaban nusantara yang muaranya adalah memastikan terwujudnya kejayaan Indonesia Raya dipentas global.

Selamat bagi masyarakat Jawa Barat yang telah memilih pemimpinnya. Pemimpin yang mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi dan melayani masyarakat.

Pemimpin visioner yang akan memandu pembangunan peradaban Jawa Barat. Pemimpin yang akan mentranformasikan spirit Padjajaran Anyar bagi pembangunan peradaban Tatar Sunda, sebagai bagian penting dalam membangun peradaban nusantara bagi kegemilangan Indonesia Raya.*

Kedua Penulis adalah Koordinator Lingkar Kajian Strategis IQRO' Purwakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun