Mohon tunggu...
Aming Soedrajat
Aming Soedrajat Mohon Tunggu... Freelancer - Aming soedrajat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Elit DPP Partai Golkar yang Semakin Tidak Sehat

8 November 2017   14:48 Diperbarui: 8 November 2017   15:12 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Elit Partai Golkar memang sudah kehilangan akal sehatnya untuk berfikir. Kesalahannya dalam menentukan sikap dalam mengusung Calon Gubernur dan wakil Gubernur sepertinya akan menjadi petakan yang sangat besar dalam perjalanan sejarah.

Bagaimana tidak, partai dengan jumlah pemilih yang cukup besar di negeri ini harus tunduk dan fatcun terhadap arus besar yang menyeretnya.

Pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien untuk menjadi calon Gubernur-wakil Gubernur merupakan ketidak mampuan elit Partai Golkar dalam menentukan sikap.

Ridwan Kamil memang teruji dalam membangun Kota Bandung, tetapi bukan di dunia nyata, melainkan di dunia maya (udara)

Penyelesaian permasalahan Kota bandung jauh dari kata memuaskan. Itu sebabnya sekjen PDIP Perjuangan mengatakan kalau kinerja Walikota Bandung masih dibawah dari walikota Bogor maupun Surabaya.

Artinya, pembangunan kota bandung tidak sesuai dengan kenyataan. Bagus dalam pengemasan di media maupun media sosial tetapi tidak sebanding dengan kenyataannya.

Begitu juga dengan Daniel Muttaqien, karir politik Daniel bisa dibilang masih sangat hijau. Pengalamannya memang cukup lumayan.

Tetapi sangat nihil kontribusi kepada Partai dan masyarakat di sekitar Pantura. Bisa jadi karir politik Daniel terbantu oleh ayahandanya. Yance, yang sekarang tinggal di hotel prodeo karena terkena kasus korupsi.

Selain itu, politik dinasti yang dilakukan oleh keluarga Yance semakin membuat publik anti pati. Serta nilai jual Daniel yang rendah menjadi keniscayaan untuk bisa bersaing dengan tokoh beken lain seperti UU Bupati Tasik, maupun tokoh-tokoh dari PKB yang di sodorkan untuk menjadi calon wakil Gubernur untuk menemani Ridwan Kamil.

Pasangan tersebut jelas mendapat penolakan dari koalisi PKB dan PPP sangat wajar sekali. Karena Daniel memang masih butuh waktu untuk bisa bersaing.

Selain itu, dengan keputusan yang tergopoh-gopoh dari partai golkar tersebut sangat jelas bukan berdasarkan dari mekanisme partai, tetapi ada tekanan dari pihak tertentu untuk pengusungan paket calon Gubernur-Wakil Gubernur tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun