Aneh sekali, wilyah sejuk dengan gunung dan hutan tetapi terjadi kekurangan air bersih untuk konsumsi dan kebutuhan. Terkadang logika tidak bisa menerima kejadian tersebut.
Kantung-kantung air di hutan yang biasanya menyerap air saat musim hujan dan mengalirkannya saat musim kemarau selalu saja tersendat.
Lantas Apa Permasalahannya?
Permasalahannya karena banyaknya alih fungsi lahan yang seharusnya menjadi kantung-kantung air.
Hutan dan gunung berubah menjadi wilayah perkebunan sayur dan villa-villa megah. Akhirya pada saat hujan turun karena tidak adanya wilayah resapan, air turun dengan deras yang menjadikan banjir bandang.
Sawah-sawah yang luas berubah sudah tidak lagi di tanami padi mau pun palawija. Karena saking suburnya tanah di Jawa Barat, sawahnya di tanami batu beton yang kuat dan kokoh untuk saran perbelanjaan dan rekreasi.
Lantas saat musim hujan karena tidak adanya kantung-kantung air, banjir melanda bagaikan kolam pemancingan.
Sungai yang harusnya menalirkan air sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Sungai sudah tidak lagi menjadi sarana rekreasi maupun sarana ekonomi.
Sungai sudah tidak lagi menajadi habitat ikan-ikan yang berenang bebas, tetapi lebih menjadi habitat sampah dan limbah dengan baunya yang sangat menyengat.
Lembah serta bukit di pegunungan sudah tidak mau lagi ditanami pepohonan, tetapi lebih tertarik di tanami perumahan untuk tidur dan beristirahatnya para tamu.
Bagaimana penyelesaiannya?