Mohon tunggu...
Aming Soedrajat
Aming Soedrajat Mohon Tunggu... Freelancer - Aming soedrajat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zamrud Khatulistiwa, Keberkahan atau Kutukan

16 September 2017   12:18 Diperbarui: 16 September 2017   12:59 1723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilhamirdian.wordpress.com

Aneh sekali, wilyah sejuk dengan gunung dan hutan tetapi terjadi kekurangan air bersih untuk konsumsi dan kebutuhan. Terkadang logika tidak bisa menerima kejadian tersebut.

Kantung-kantung air di hutan yang biasanya menyerap air saat musim hujan dan mengalirkannya saat musim kemarau selalu saja tersendat.

Lantas Apa Permasalahannya?

Permasalahannya karena banyaknya alih fungsi lahan yang seharusnya menjadi kantung-kantung air.

Hutan dan gunung berubah menjadi wilayah perkebunan sayur dan villa-villa megah. Akhirya pada saat hujan turun karena tidak adanya wilayah resapan, air turun dengan deras yang menjadikan banjir bandang.

Sawah-sawah yang luas berubah sudah tidak lagi di tanami padi mau pun palawija. Karena saking suburnya tanah di Jawa Barat, sawahnya di tanami batu beton yang kuat dan kokoh untuk saran perbelanjaan dan rekreasi.

Lantas saat musim hujan karena tidak adanya kantung-kantung air, banjir melanda bagaikan kolam pemancingan.

Sungai yang harusnya menalirkan air sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Sungai sudah tidak lagi menjadi sarana rekreasi maupun sarana ekonomi.

Sungai sudah tidak lagi menajadi habitat ikan-ikan yang berenang bebas, tetapi lebih menjadi habitat sampah dan limbah dengan baunya yang sangat menyengat.

Lembah serta bukit di pegunungan sudah tidak mau lagi ditanami pepohonan, tetapi lebih tertarik di tanami perumahan untuk tidur dan beristirahatnya para tamu.

Bagaimana penyelesaiannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun