"Mamiek menatap saya, lalu menudingkan jarinya seinci dari hidung saya dan berkata: 'Kamu pengkhianat!', dan kemudian 'Jangan injakan kakimu di rumah saya lagi!' Akhirnya saya keluar. Saya menunggu. Saya ingin masuk. Saya bilang bahwa saya butuh penjelasan. Namun istri saya hanya bisa menangis." [] Bersambung....
==================================================
Tragedi 1998: Ketika kerusuhan dimana-mana, pembunuhan, perampokan, pengeboman, terjadi dimana-mana. Hak asasi manusia tercabik-cabik oleh provokator yang tidak bertanggungjawab, provokator yang tidak bisa mengendalikan keadaan, akankah didiamkan?
CATATAN SEBELUMNYA:
-Â Prabowo: Kambing Hitam 98 (ke 1)
-Â Prabowo: Kambing Hitam 98 (ke 2)
-Â Prabowo: Hidden Tragedy 98 (ke 3)
- Prabowo: Hidden Tragedy 98 (ke 4)
[caption id="attachment_328695" align="aligncenter" width="572" caption="Demi NKRI, Nyawa Kupertaruhkan (Blusukan di Hutan) Sumber: Koleksi Pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H