Air adalah simbol intelektualisas. Oleh karena Tirta Mahapawitra itulah yang dicari oleh Sang Bimasena, maka sessungguhnya, air merupakan sumberdaya hidup, karena intelektualitas itu sendiri merupakan sumber daya hidup. Intelektualitas itulah yang menempa, membentuk, dan memproses seseorang agar menemukan jatidirinya sebagi sumber petunjuk hidup.
Dalam pemaknaan yang lebih lengkap, air sebagai simbol intelektualitas memiliki beberapa intisari.
Air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Artinya: rendah hati, penuh perhatian kepada sesama manusia terutama yang berada di bawahnya, tidak melihat ukuran selera yang berada di atasnya, tidak berprasangka, tidak takabur, dan tidak menyombongkan diri.
Air selalu menjaga alirannya agar tidak tertahan. Dibendung akan naik, dihalangi akan pindah, dipukul akan menghindar. Artinya, selalu menjaga diri agar tidak berbenturan dengan orang lain: baik dalam bentuk berselisih ucap, berselisih fikir, apalagi berbenturan fisik.
Air bisa berubah bentuk sesuai iklimnya. Panas, menguap – dingin, menjadi es. Maknanya, mampu menyesuaikan dan menempatkan diri dalam segala keadaan dan masalah yang dihadapi.
Air, bisa digunakan sebagai alat ukur, water pass dalam ilmu bangunan, air ketinggiannya selalu sama, bermakna memelihara hubungan dan menghormati sesama. Air adalah satu faktor utama untuk menumbuhkan. Selalu menumbuhkan dan memberi dorongan yang positif.
Air juga pandai beradaptasi. Di dalam butir kelapa bernama air kelapa, di sungai disebut air sungai, di laut disebut air laut, di danau – air danau, di sawah – air sawah. Mengandung arti mampu menyesuaikan dimanapun ia berada. Dan tentu saja, air adalah anasir yang paling dekat dengan kehidupan manusia dimanapun berada.
MAKNA WARNA DALAM MOTIF POLENG
Hitam, merupakan perlambang kekuatan. Sang pemilik kekuatan selalu memiliki watak, perkasa, mudah marah dan tersinggung, serta berwatak berangasan. Apabila dibiarkan, akan menghalangi perbuatan keutamaan.
Merah bermakna tabiat penuduh, hatinya mudah panas, dan selalu mengajak perselisihan. Jika dibiarkan, akan menutupi kewaspadaan .
Kuning, sebagai lambang birahi. Birahi disini bukan hanya birahi dalam hal seksualitas, tetapi juga dalam hal kepemilikan harta benda, jabatan, dan kekuasaan.