Mohon tunggu...
Agus Priyanto
Agus Priyanto Mohon Tunggu... Freelancer - sodarasetara

----

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menko Rizal Ramli: Abad 21 adalah Abad Asia (Paradigma Baru Archipelagic State)

7 Juni 2016   12:18 Diperbarui: 7 Juni 2016   12:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, Conference of the Ocean at Lisboa, Portugal (Foto diambil dari Twitter @RamliRizal)

Dalam rangka meningkatkan konektivitas antar wilayah, pada akhir tahun 2015 dan awal 2016, pemerintahan Jokowi telah selesai dibangun 27 pelabuhan laut. Pemerintah juga telah selesai membangun 4 Pelabuhan Penyeberangan, 7 Bandara Baru, dan 12 Bandara Pemugaran.  Selain itu, pemerintah juga membangun 68 pelabuhan laut lagi yang tersebar di Maluku, Papua, NTT, dan Sulawesi (Setkab.go.id)

Kebangkitan Bangsa Maritim di Abad 21, Abadnya Asia

Setelah menghadiri Conference of the Ocean at Lisboa, Portugal, 3 Juni 2016, Menko Rizal Ramli menulis status di twitternya @RamliRizalDgn penduduk < 1 juta abad 16, tapi kuat maritim, Portugal kuasai Brazil, Angola, Mozambique, Macau, Timtim. Rule the sea, rule the World”.

Menurut saya, apa yang dituliskan oleh Menko Rizal Ramli diatas menyiratkan pesan yang pernah ia sampaikan kepada peserta Ekspedisi Maritim GMT 2016 yang lalu bahwa “Siapa yang menguasai laut, akan menguasai dunia”.

Menko Rizal yang kini juga sedang giat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional ditengah kelesuan ekonomi global melalui pengembangan 10 destinasi pariwisata unggulan, sesungguhnya sedang mengajak kita semua mewujudkan pilar poros maritim yang pertama : membangun kembali budaya maritim Indonesia.

Menko Rizal Ramli yang saya kenal memang sosok yang memiliki pengetahuan luas diberbagai bidang karena hobi membaca buku sejak kecil. Tak ayal ketika berbicara tentang suatu hal, ia sering melengkapinya dengan referensi sejarah. Terang saja, misalnya ketika Menko Rizal Ramli mencanangkan Danau Toba dan Candi Borobudur diantara 10 destinasi pariwisata nasional, ia memberikan referensi sejarah dua tempat itu.

Sejarah negeri lautan yang ditaburi oleh pulau-pulau ini, menurut saya, oleh Menko Rizal Ramli sedang didorong untuk merubah paradigma dalam perannya di pergaulan antar bangsa. Secara geopolitik, posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ke 4 di dunia dan posisi geografisnya berada dalam pertemuan dua samudera besar yang merupakan jalur perdagangan utama sejak lama, harus aktif menunjukkan peran strategisnya dalam peradaban dunia di Abad 21 ini.

Membaca beberapa langkah kerja yang dilakukan oleh Menko Rizal Ramli di Kabinet Jokowi sejak dilantik bulan Agustus 2015, layak untuk dikatakan bahwa “di dalam negeri ia membangun fondasi perekonomian rakyat yang menjadi garis keberpihakan Presiden Jokowi, di luar negeri ia membangun diplomasi maritim untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia”.

Menurut Menko yang memiliki pengalaman internasional sebagai anggota Panel Ahli PBB bersama tiga penerima hadiah Nobel dan lima ekonom terkemuka di dunia ini, “laut adalah sumber makanan, protein, obat-obatan. Laut adalah pertahanan, jalur strategis perdagangan dan international leverage”.

Diplomasi maritim yang dilakukan oleh Menko Rizal Ramli melalui bentuk komunikasi story tellingini mengandung sarat makna tentang paradigma baru yang ia perjuangkan agar bangsa kita tak lagi menjadi bangsa pasar. Menko Rizal Ramli sesungguhnya sedang mengajak kita semua berperan aktif untuk mewujudkan diplomasi maritim untuk menjadi bangsa produktif. Menjadi bangsa maritim seperti era kejayaannya yang berlayar ke belahan dunia lain dengan berbagai komoditi unggulan (rempah) namun tetap menjaga kedaulatannya ditengah-tengah rakyat di dalam negeri.

Menurut saya, melalui partisipasi aktif rakyat yang sadar dan kritis, gagasan ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Ya, apa yang disampaikan oleh Menko Rizal Ramli dalam status Twitternya pada 5 Juni kemarin @RamliRizal “Rule the sea, Rule the world: Spanyol, Portugal abad 16. Inggris abad 18 & 19. Amerika abad 20. Abad 21 Abad Asia. Indonesia harus kuasai laut jika ingin digdaya”, saya yakin akan mulai terbuka jalan lebar. Amin...

Terima kasih.

Salam kompasiana...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun