Mohon tunggu...
Sobih Adnan
Sobih Adnan Mohon Tunggu... -

Hidup di Cirebon, namun belajar tanpa batas | Penulis Buku Kumpulan Puisi : Nyanyian Gagang Telepon.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat "Cita" Terbuka

5 Januari 2012   09:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini, lagi-lagi harus kukatakan sayang, kita telah tiba di negeri kerelaan; sebuah medan yang kerap mendidik kita untuk mencintai dengan ikhlas secarik kedewasaan. Kecewa? Pasti, kau mungkin lebih dari itu. Karena, kuakui, kedatanganku tak selalu sendirian, kau ingat di beberapa malam muda-mudi yang hening itu? Aku menjumpaimu dengan serombongan kesalahan, kekhilafan.

Sayang, dengan sebentuk tekad, doa, dan harap, kunamai kau dengan tahun-tahun haru, penuh rindu-rindu. Meski memang, mejabarkanmu tak akan sepasti hitungan matematika, atau seterang siang saat matahari begitu nampak gagah; tanpa hujan-hujan, dan awan-awan.

Sayang, selamat jalan, semoga kau tak begitu cemburu saat kususun harap-harap baru. Karena, kecerdasan yang telah begitu ikhlas kau berikan, kembali kugelar di sini, penuh harap-harap, do’a-do’a.

Selamat berpisah 2011, mari 2012.

Cirebon, di belia Januari - 2012

Salam haru,

Sobih Adnan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun