Kini, lagi-lagi harus kukatakan sayang, kita telah tiba di negeri kerelaan; sebuah medan yang kerap mendidik kita untuk mencintai dengan ikhlas secarik kedewasaan. Kecewa? Pasti, kau mungkin lebih dari itu. Karena, kuakui, kedatanganku tak selalu sendirian, kau ingat di beberapa malam muda-mudi yang hening itu? Aku menjumpaimu dengan serombongan kesalahan, kekhilafan.
Sayang, dengan sebentuk tekad, doa, dan harap, kunamai kau dengan tahun-tahun haru, penuh rindu-rindu. Meski memang, mejabarkanmu tak akan sepasti hitungan matematika, atau seterang siang saat matahari begitu nampak gagah; tanpa hujan-hujan, dan awan-awan.
Sayang, selamat jalan, semoga kau tak begitu cemburu saat kususun harap-harap baru. Karena, kecerdasan yang telah begitu ikhlas kau berikan, kembali kugelar di sini, penuh harap-harap, do’a-do’a.
Selamat berpisah 2011, mari 2012.
Cirebon, di belia Januari - 2012
Salam haru,
Sobih Adnan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI