Mohon tunggu...
Indah Fatawiyah
Indah Fatawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Apa adanya aja dehh

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Seru, Bumi Mahameru

9 Januari 2018   22:16 Diperbarui: 9 Januari 2018   23:21 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi pun menjelang setelah aku melewati shubuh dengan bersiap-siap menuju tempat berkumpul para calon pendaki. Akhirnya kami berangkat pada hari Sabtu pagi-pagi sekali dengan mengendarai mobil menuju desa Tumpang. Sesampainya di desa Tumpang kami pun berganti menaiki mobil jeep yang sudah kami bocking sebelumnya untuk menuju desa Ranupani. Karena muatan yang penuh dan jalan yang menanjak menuju desa Ranupani, sebagian dari kami harus berdiri di belakang mobil jeep tersebut.

Aku bersyukur tadi pagi mengoleskan Geliga Krim di beberapa bagian tubuhku termasuk tangan dan kaki. Sehingga di daerah dingin bersama perjalanan ekstrem ini aku tetap fit dan menikmati suasana. Kami sempat berhenti untuk berfoto dengan background gunung bromo. Karena kami sempat melewati gunung bromo meskipun kami hanya melihatnya dari jauh.

Menikmati keindahan gunung bromo memang tidak ada habisnya. Tapi kami tidak boleh terlupa dengan tujuan utama kami menuju mahameru.

Sampai di desa Ranupani kami berhenti dan mendata setiap barang dan berkas untuk pendaftaran calon pendaki. Disana kami juga harus mengantri untuk mendapat giliran pada sesi briefing. Setelah briefing, sekitar pukul dua siang kami pun menuju pendakian dan berjalan pada track pertama.

img-20170504-wa0020-5a54dabbab12ae1cd44db594.jpg
img-20170504-wa0020-5a54dabbab12ae1cd44db594.jpg
Jalan terus menanjak, dan kami tidak boleh lelah, perkiraan perjalanan sampai Danau Ranukumbolo memakan waktu empat jam. Kami sempat berhenti di pos pertama sebelum enam pos selanjutnya sampai mahameru. Pemberhentian di pos pertama benar-benar terasa lelahnya, kaki yang terus mendaki melewati beberapa track dan punggung yang membawa tas carrier seberat 60 liter. Pertama kalinya bagiku, dan itu sangat melelahkan. Seluruh tubuhku terasa meregang dan berhenti di pos pertama melepaskan tas terasa tubuhku berjalan bagai angin. Saat itu juga aku mengoleskan kembali Geliga Krimuntuk menjaga ketahanan punggungku membawa tas carrier.

Perjalanan berlanjut menuju Danau Ranukumbolo, kami beristirahat beberapa kali dan belum sampai juga pada pukul tujuh malam. Dari tiga belas orang yang mendaki, mayoritas adalah pemula dan setiap anggota rombongan tidak boleh meninggalkan anggota rombongan yang lain jika ada yang lelah dan harus istirahat.

Kami pun sampai di Ranukumbolo, mendirikan tenda dan beristirahat untuk perjalanan selanjutnya.

dsc-0249-jpg-5a54db27dd0fa821784c5842.jpg
dsc-0249-jpg-5a54db27dd0fa821784c5842.jpg
Pagi selanjutnya kami memasak dan sarapan di tepi Danau Ranukumbolo dengan menikmati indahnya Rabukumbolo. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Kalimati melewati Oro-Oro Ombo yang sebelumnya mendaki tanjakan cinta.

Tanjakan yang terkenal dengan tanjakannya ini benar-benar melelahkan. Bahkan tiga langkah mendaki pun terasa seperti sudah berlari-lari dan nafas kita tersengal-sengal.

Perjalanan belum sampai disitu saja, namun lelahnya mendaki di tanjakan cinta terbayarkan dengan indahnya Oro-Oro Ombo. Saat itu langit benar-benar sedang cerah, dan bunga-bunga berwarna ungu terhampar indah jika dilihat dari atas. Kami pun menuruni tanjakan dan berjalan di jalan setapak diantara bunga-bunga itu, aku sendiri tidak tahu bunga apa itu. Yang jelas, kami menghabiskan waktu menikmati suasana dan berfoto-foto di antara bunga-bunga tersebut.

dsc-0317-jpg-5a54dbbdcf01b40a6537c782.jpg
dsc-0317-jpg-5a54dbbdcf01b40a6537c782.jpg
Kembali melanjutkan perjalanan menuju Kalimati, kami menyusuri jalan dan berhenti di setiap pos pendakian. Meskipun bukan di setiap pos, melainkan setiap kami lelah dan rombongan harus berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun