Bukti lain yang memperkuat relevansi pemikiran Solow adalah dari investasi besar-besaran Jepang dalam teknologi robotik. Menurut International Trade Administration Sebanyak 45% dari semua robot industri di seluruh dunia pada awalnya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Pada tahun 2022, pesanan robot industri dari pabrikan Jepang mencapai rekor sebesar $7,35 miliar, mengalami peningkatan sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya.
Kekurangan tenaga kerja yang serius di Jepang mungkin menjadi alasan utama mengapa negara tersebut mengutamakan pengembangan teknologi manufaktur canggih, termasuk otomatisasi, robotika, Industri 4.0, dan solusi terkait. Meskipun teknologi membantu mengatasi tantangan kekurangan tenaga kerja di Jepang, hal ini bukan berarti tidak akan memaksa pekerja lain untuk kehilangan pekerjaan mereka. Meski begitu, teknologi memberikan bantuan, dan kebaruan yang memiliki potensi untuk menjadi pendorong perubahan ekonomi dunia yang signifikan.
Pemikiran Solow masih memiliki relevansi dengan keadaan ekonomi pada saat ini sebab investasi yang dilakukan pada berbagai bidang, seperti teknologi, infrastruktur, dan inovasi, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Investasi publik atau yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara menyediakan infrastruktur dan barang publik juga berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dalam pendapatan per pekerja harus berasal dari kemajuan teknologi. Relevansi tersebut didukung oleh fakta bahwa kemajuan teknologi telah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H