Keragu-raguan dan minimnya informasi yang sampai ke masyarakat menjadi hambatan besar dalam proses persebaran vaksin yang bisa dibilang menjadi terobosan dalam dunia kesehatan.Â
Melalui studi tentang potensi penerimaan vaksin COVID-19 pada 13.426 orang yang dipilih secara acak di 19 negara yang sebagian besarnya memiliki beban COVID-19 yang tinggi, ditemukan bahwa 71,5% dari mereka akan mengambil vaksin jika terbukti aman dan efektif, sedangkan 48,1% mengatakan bahwa mereka akan divaksinasi jika lingkungan dekat mereka merekomendasikannya [3].Â
Sentimen Vaksin COVID-19 pada Anak
Pengujian vaksin sedang dilakukan, tetapi dengan berbagai alasan, anak-anak belum dilibatkan dalam proses pengujian vaksin [4]. Alasan yang pertama, pertimbangan risiko COVID-19 pada anak.Â
Orang dewasa memang lebih rentan terinfeksi virus corona daripada anak-anak. Gejala atau komplikasi COVID-19 yang dialami orang dewasa pun umumnya lebih parah. Namun, bukan berarti anak-anak bisa kebal terhadap paparan virus ini.Â
Anak-anak juga berisiko terinfeksi dan bahkan bisa mengalami komplikasi serius akibat COVID-19. Lebih lanjutnya, sistem kekebalan tubuh anak-anak berbeda dengan orang dewasa.Â
Hal ini membuat dosis pemberian vaksin COVID-19 untuk anak-anak tidak bisa disamakan dengan dosis vaksin untuk orang dewasa.
Selain itu, kondisi anak yang masih berada dalam proses pertumbuhan membuat anak-anak belum dapat memberikan keputusan sendiri.Â
Oleh karena itu, diperlukan izin dan persetujuan dari orang tua apabila peneliti ingin melakukan uji coba vaksin pada anak. Yang terakhir, pihak peneliti juga ingin memastikan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan kepada orang dewasa memang efektif dan aman sebelum disuntikkan kepada anak-anak.Â
Oleh karena itu, diperlukan studi dan data yang lebih banyak lagi untuk memulai proses penelitian dan pengujian vaksin COVID-19 untuk anak-anak.
Perusahaan pertama yang melibatkan anak-anak usia 12--15 tahun pada uji coba vaksin COVID-19 adalah Pfizer pada September 2020. Tak hanya Pfizer, Moderna juga telah melakukan tes vaksin COVID-19 pada anak-anak usia 12--17 tahun.Â