Rindu melangkah ke arah tempat tidurnya.
“Aku baru mau tidur kalo kau menciumku lebih dahulu.”
Satria langsung tersenyum. Tanpa berpikir panjang ia cium kening dan bibir istrinya, Rindu.
“Kamu nakal yah, pakai namaku di scenario tanpa bilang-bilang aku,” bisik Satria di telinga Rindu.
“Hehehe…” Rindu terkekeh.
“Rindu sayang, nanti jika bayi di perutmu ini lahir laki-laki, kasih nama Panji, yah,”
“Panji?! Koq mirip dengan tokoh di scenarioku?”
“Lah tadi kan aku habis menonton serialmu tadi malam. Hahaha..”
“Huh ngak kreatif.”
“Kamu yang paling tidak kreatif. Kamu pakai namamu, aku dan juga Jalu anak pertama kita sampai Reza anak tetangga sebelah rumah kita.. belum lagi kalo Susan dan George tahu kalo kamu mengunakan nama mereka, pasti mereka minta royality, Hayoo siapa yang paling tidak kreatif?...Hahaha...Rindu..Rindu...sudah bobo aja yah sekarang,nanti siang biar aku saja yang mengantar Aryo kelinci kesayanganmu itu, oke sayang?!" ucap Satria mengecup bibir Rindu kembali. Muachh!!. Rindu memejamkan matanya damai.
Rindu merasa bersyukur sekali berada dalam kenikmatan surganya. Hampir sempurna!! Suami yang penuh pengertian, anak yang cerdas dan karir yang menanjak tak terduga. Rindupun ingin menciptakan scenario serial TV Rindunya dengan penuh warna warni, dimana perempuan seusia Rindu tidak hanya berkutat pada pencarian jodoh saja. Karena masih banyak tangan-tangan yang mengajak menari gempita di surganya. Surga milik Rindu. Untuk urusan perjodohan serahkan saja pada Penguasa Surga..!!