Ayah bersama sebuah lampu keluar dari pintu surga. Di depan pintu, sebuah lampu berucap, “Maafkan Minuk, Ayah. Minuk tidak bisa menjadi lampu buat Ayah.”
** Terinsprasi dari secuil kisah nyata yang dibongkar menjadi fiksi. Banyak terjadi, anak muda yang memiliki berbagai talenta, terjerumus narkoba. Mereka ada yang lebih dulu pergi meninggalkan kita akibat narkoba. Mereka juga ada yang telah berhasil pulih dan menjadi sukses di bidangnya. Mereka ada juga yang masih berjuang melawan kecanduannya terhadap narkoba.
Saya hanya mengatakan, “Jangan mati sia-sia, Kawans! Ada banyak tangan yang selalu terbuka, dan siap tuk menggandeng tangan serta memeluk tubuh kalian.”
** Judul tulisan ini banyak dipakai oleh saya dengan tema yang sama, tapi dalam bentuk yang berbeda (puisi, naskah, cerber, cerpen)
"Mari bersama sukseskan program Pemerintah untuk menyelamatkan pengguna narkoba"
"Tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H