Mohon tunggu...
SMPN Satu Atap Mesoyi
SMPN Satu Atap Mesoyi Mohon Tunggu... Lainnya - Program Sekolah Penggerak Angkatan III Tahun 2023

Sekolah Ramah Anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Menentukan Bentuk Ekuivalen dan Menyelesaikan Model Matematika dengan Model Pembelajaran Project Based Learning

2 Januari 2024   09:03 Diperbarui: 2 Januari 2024   09:07 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi                                            :    SMP Satu Atap Mesoyi Talun Kabupaten Pekalongan

Lingkup Pendidikan                :    Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai    :    Peserta didik dapat menentukan bentuk ekuivalen dan    menyelesaikan model matematika yang berkaitan dengan materi Persamaan Linear Satu Variabel dengan model pembelajaran Project Based Learning

Penulis                                           :    Nity Rachmiwaty, S.Pd

A. SITUASI

Faktor penyebab rendahnya atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar, misalnya dalam pembelajaran yang beroreintasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar.

(Tasya Nabillah dan Agung Prasetyo Abadi, Faktor Penyebab Rendahnya Hasil Belajar.   Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, 2019)

https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/v iew/2685

Kemampuan pemahaman konsep berperan besar dalam menentukan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Dengan dimilikinya kemampuan ini oleh siswa maka akan memudahkan dalam mempelajari dan menyelesaikan masalah matematika. Dalam kegiatan pembelajaran matematika hendaknya menekankan pada kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman konsep agar siswa memiliki kemampuan dasar yang baik untuk mencapai kemampuan matematis lainnya seperti penalaran, komunikasi, koneksi danpemecahan masalah.Proses pembelajaran di dalam kelas dengan mengarahkan anak pada kemampuan cara menggunakan rumus, menghafal rumus, matematika hanya untuk mengerjakan soal, jarang diajarkan untuk menganalisis dan menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari kurang mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya (Kiki Nia Sania Effendi,2017)

Jenis-jenis   kesalahan   siswa   dalam   mengidentifikasi   dan menyelesaikan  soal  cerita  matematika  materi  Persamaan Linear Satu Variabel yaitu bahwa siswa dengan kemampuan rendah melakukan kesalahan konsep, prinsip, keterampilan dan juga fakta. Siswa dengan kemampuan sedang melakukan kesalahan  prinsip,  keterampilan  dan  fakta.  Siswa  dengan kemampuan tinggi melakukan kesalahan prinsip yaitu tidak dapat mengubah soal cerita ke dalam model matematika. (Siti Adinda Ratnamutia, Heni Pujiastuti, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Analisis Kesulitan Siswa SMP Dalam Mengidentifikasi dan Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linear Satu variabel, 2020) https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/didaktis/article/view/4785

Berdasarkan pengamatan penyebab kurangnya pemahaman materi peserta didik diantaranya minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran masih rendah, peserta didik beranggapan bahwa matematika mata pelajaran sulit, pengetahuan awal peserta didik masih rendah, rendahnya pemahaman konsep peserta didik, Peserta didik kurang mempelajari materi sebelumnya yang telah diberikan, guru belum maksimal penerapkan model pembelajaran inovatif.

Peran seorang pendidik yang memiliki tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Tanggung jawab seorang pendidik melaksanakan semua tahapan  pembelajaran inovatif (mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang terintregrasi dengan TPACK, 4C, PPK, HOTs serta dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok dan presentasi sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis akan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning yang terintegrasi dengan TPACK, 4C, dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK-Religius, Nasionalisme, Mandiri, dan Gotong royong) dan serta dengan menggunakan metode presentasi hasil diskusi, dan penugasan berbantuan LKPD, dan pembuatan papan bercerita. Pembelajaran inovatif ini dilaksanakan pada kelas VII SMP Satu Atap Mesoyi Talun Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2023/2024 menggunakan kurikulum merdeka dengan materi Persamaan Linear Satu Variabel.

B. TANTANGAN

Setelah dilakukan identifikasi masalah dari realita pengalaman yang ada di kelas saat pembelajaraan (reflkeksi diri), hasil kajian literatur dan wawancara kepala sekolah dan guru (teman sejawat) terdapat beberapa tantangan untuk mencapai tujuan yang saya hadapi di antaranya Pendidik kurang menggunakan model pembelajaran yang sesuai dan  media pembelajaran yang konkret, Rendahnya keinginan peserta didik untuk belajar matematika karena beranggapan bahwa matematika itu sulit dan Tingkat pemahaman peserta didik terhadap soal yang diberikan tidak sama, ada yang sekali membaca langsung memahami, ada yang harus membaca berulang kali bahkan ada yang harus dibimbing untuk bisa memahami maksud dari soal tersebut.

Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong saya sebagai seorang pendidik untuk merancang pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kemajuan zaman. Kedepannya saya dapat menerapkan media pembelajaran yang inovatif sehingga kemampuan untuk meningkatkan pemahaman materi dalam belajar dapat tercapai, dan peserta didik senang dalam mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir serta memperoleh yang nilai maksimal.

C. AKSI

Langkah-langkah yang telah saya lakukan untuk menghadapi tantangan ini adalah saya harus segera menyelesaikan dan merancang pembelajaran yang meningkatkan kemampuan pemahaman materi peserta didik dengan cara menentukan alternatif solusi diantaranya :

1.  Mempelajari tentang model pembelajaran inovatif secara intensif dan Memilih model pembelajaran inovatif. 

Strategi yang digunakan dalam pemilihan model pembelajaran inovatif adalah dengan mempelajari karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran. untuk materi Persamaan Linear Satu Variabel pembelajaran menggunakan model Project Bases Learning.

2. Merancang dan menyusun perangkat pembelajaran inovatif

Menyusun modal ajar, bahan ajar, LKPD, PPT Interaktif, desain proyek dan Instrumen Penilaian yang sesuai model Project Based Learning. Pada penyusunan modul ajar, bahan ajar, dan LKPD dibuat menarik yang terintegrasi TPACK, 4C, dan HOTS. penyusunan media yaitu menggunakn PPT. Proses pembuatan media pembelajaran menggunakan microsoft power point dan dibuat menarik. 

3. Melaksanakan pembelelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Pada pelaksanaan pratik pembelajaran yang dilaksanakan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pendahuluan

  • Guru melakukan  pembukaan  dengan salam pembuka.
  • Guru menanyakan  kesiapan peserta didik.
  • Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin  doa
  • Guru mengecek  kehadiran  peserta didik
  • Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya tentang menyelesaikan operasi hitung persamaan  linear satu variabel.
  • Guru menyampaikan  tujuan  pembelajaran.
  • Guru menyampaikan  manfaat mempelajari  PLSV.

Kegiatan  Inti  

Fase 1   Penentuan penugasan proyek

  • Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai  kegiatan yang akan dilakukan
  • Peserta didik memperhatikan penjelasan guru terkait dengan langkah kerja dalam mengerjakan  proyek.
  • Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan tugas proyek yaitu menyelesaikan  permasalahan  sehari – hari  yang berkaitan   dengan  persamaan  linear satu variabel  dan dituangkan  pada papan bercerita.

Fase 2 Perencanaan proyek

  • Peserta didik secara berkelompok  menerima  LKPD  yang diberikan oleh guru.
  • Peserta didik secara berkelompok  berdiskusi  untuk memahami  permasalahan  dan langkah – langkah  penyelesaian  proyek pada LKPD.
  • Peserta  didik secara  berkelompok  membuat  rencana  penyelesaian  tugas  di  LKPD  termasuk pembagian tugas tiap siswa dalam kelompoknya.

Fase 3 Penyusunan jadwal

  • Peserta didik secara berkelompok berdiskusi menentukan jadwal kegiatan proyek sesuai dengan target waktu yang disampaikan oleh guru.
  • Peserta didik secara berkelompok menyusun jadwal kegiatan penyelesaian tugas proyek tahap demi tahap

Fase 4 Monitoring

  • Peserta didik dipantau keaktifannya secara berkelompok dalam mengerjakan proyek berdasarkan LKPD.
  • Peserta didik dibimbing guru apabila menemui kesulitan dalam menjawab pertanyaan pada LKPD.
  • Peserta didik menuliskan hasil diskusinya pada LKPD yang telah diberikan oleh guru.

Fase 5 Menguji hasil

Peserta didik diberi  kesempatan oleh guru untuk mempresentasikan hasil  kerja kelompoknya secara bergantian.

Fase 6 Evaluasi pengalaman belajar

  • Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil  jawaban kelompok yang presentasi   dan tanggapan dari kelompok lain.
  • Peserta didik diberi apresiasi oleh guru atas hasil kerja kelompoknya.
  • Peserta didik diberi guru soal untuk pemahaman.

Penutup

  • Peserta didik di bawah bimbingan guru  membuat kesimpulan tentang materi  yang sudah dipelajari.
  • Guru bersama peserta didik melakukan refleksi.
  • Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
  • Guru dan peserta didik berdoa pada akhir kegiatan pembelajaran.
  • Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup.

Berikut ini link video pembelajaran yang saya laksanakan :

https://drive.google.com/file/d/1cHV8B_deknXgMzoe-Gjf2mmPLgNdl4IP/view?usp=sharing

D. REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

Setelah saya melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif, ada beberapa dampak dari penerapan model pembelajaran Project based learning, Maka pembelajaran yang telah saya lakukan mengalami peningkatan perubahan berupa: Peningkatan kemampuan pemahaman materi peserta didik dalam pembelajaran, dengan model-model pembelajaran dan sintaks yang dilakukan peserta didik dapat memecahkan masalah yang disajikan dan peserta didik mampu berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut yang disajikan dalam “Papan Bercerita”, peserta didik lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, keberhasilan stategi pembelajaran yang dilakukan terlihat dari meningkatnya hasil belajar peserta didik yang sudah mencapai KKM sebanyak 15 peserta didik dari 17 peserta didik atau dalam persentase mencapai 88%.

Keatifan siswa pada saat pembelajaran mengalami peningkat. Yang awalnya peserta didik pasif saat pembelajaran, dengan model pembelajaran ini peserta didik menjadi lebih aktif dan mampu berkolaborasi dengan teman dalam kelompoknya saat berdiskusi hingga mempresentasikan LKPD dan hasil project yang berupa “Papan Bercerita” di depan kelas. Pembelajaran ini benar – benar berpusat pada peserta didik.

Respon dari kepala sekolah dan teman sejawat terkait dengan strategi yang saya lakukan adalah respon yang sangat positif dan guru-guru yang lain juga berharap kedepannya mereka juga bisa mengajar menggunakan model pembelajaran inovatif. Sedangkan respon dari peserta didik terkait dengan strategi yang saya lakukan adalah peserta didik lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran (tidak membosankan),dan  hasil belajar peserta didik semakin meningkat.

Pembelajaran dari keseluruhan proses ini adalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Project based learning sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akan kita capai yaitu meningkatnya kemampuan materi peserta didik dalam pembelajaran. Dan saya akan terus berupaya untuk mengembangkan diri menjadi pendidik yang lebih baik lagi untuk kedepannya dalam menyajikan pembelajaran yang menarik, inovatif, dan bermakna bagi peserta didik.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun