Pelaksanaan MPLS di SMP Negeri 2 Lengkong yang berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 15 Juli - 17 Juli 2024 memberikan kesan yang mendalam bagi siswa - siswi baru kelas 7. Kesan mendalam ini disebabkan karena siswa - siswi kelas 7 merasa disambut dengan baik dan diberikan kebebasan berpendapat selama proses menjalani MPLS.Â
Siswa tidak hanya diberikan materi dari guru, namun juga diberikan kebebasan dalam berdiskusi dengan kelompok, menghasilkan karya, dan mengungkapkan pendapat mereka selama proses presentasi. MPLS tahun 2024 merupakan MPLS gaya baru dimana melibatkan siswa - siswi secara penuh dalam menjalankan prosesnya. Â
Tidak hanya siswa baru yang dilibatkan, namun OSISPERO yang merupakan sebutan untuk Organisasi Siswa Intra Sekolah SMP Negeri 2 Lengkong juga dilibatkan secara penuh. OSISPERO dilibatkan dalam proses membimbing adik tingkat mereka secara penuh selama 3 hari. Hal ini dapat diketahui bahwa seluruh anggota OSIS terlibat panitia inti dan panitia pendamping selama proses MPLS.
Proses MPLS di SMP Negeri 2 Lengkong menerapkan MPLS "student centered" atau MPLS yang berpusat pada siswa. Hal ini dapat diketahui bahwa setiap siswa akan belajar dan mengenal lingkungan sekolah secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas 5 - 6 orang yang terdiri dari siswa laki - laki dan perempuan.Â
Masing - masing kelompok akan dibimbing oleh kakak OSIS sebagai pendamping. Kakak OSIS yang mendampingi juga bertanggungjawab terhadap anggotanya mulai dari presensi atau kehadiran, tugas yang harus dikerjakan dari pemateri, membuat yel - yel kelompok, serta menjaga kekompakan anggota kelompok. Sementara itu, panitia inti bertugas sebagai koordinator, dokumentasi, dan pengawas jalannya MPLS.Â
MPLS yang berjalan selama 3 hari terdiri atas beberapa materi yang disampaikan oleh guru yang berbeda. Materi pada hari pertama meliputi wawasan wiyata mandala, tata tertib dan tata krama.Â
Materi pada hari pertama mengajarkan tentang siswa mengenal lingkungan barunya secara utuh dan komprehensif serta mengetahui cara memiliki adab yang baik kepada guru, karyawan dan siswa lain untuk meminimalisir pertengkaran.Tata tertib juga disampaikan pada hari pertama agar siswa tahu peraturan di sekolah baru mereka. Hal ini mengajarkan disiplin dan memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri sendiri dan lingkungan tempat mereka belajar.
Sementara itu, pada hari kedua, materi lebih padat yaitu meliputi pengenalan kurikulum merdeka, stop bullying, siswa berkarakter dan cara belajar efektif. Materi pengenalan kurikulum merdeka dibutuhkan agar siswa lebih memahami cara belajar dan menjadi siswa yang aktif selama menjadi siswa SMP Negeri 2 Lengkong.Â
Siswa juga diberikan informasi mengenai karakter yang harus dimiliki  siswa setalah menerapkan kurikulum merdeka di kelas. Karakter tersebut meliputi mandiri, kreatif, gotong-royong, bernalar kritis, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkebhinekaan global.Â
Keenam karakter tersebut sering disebut Profil Pelajar Pancasila. Pengenalan karakter siswa ini juga dikaitkan dengan kegiatan mereka selama MPLS. Materi lain yang tidak kalah penting yaitu berkaitan dengan materi anti perundungan (stop bullying). Materi ini menjelaskan kepada siswa bahwa perundungan terjadi karena adanya penolakan adanya perbedaan diantara manusia.Â
Pemateri anti perundungan disampaikan langsung oleh guru BK dengan menekankan bahwa perbedaan antara manusia itu adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu diperdebatkan karena hal itu yang membuat manusia menjadi unik. Output yang diharapkan dari materi ini adalh siswa tahu tentang berbagai jenis perundungan dan mampu mengingatkan antar sesama siswa bahwa perundungan itu bagian dari kejahatan. Hal ini didiukung dengan penandatanganan anti perundungan yang dilakukan oleh siswa di hari terakhir MPLS.
Pada hari ketiga, siswa diberikan materi tentang wawasan berbangsa dan bernegara (bela negara). Melaui materi ini, siswa diharpakan mampu memahami negara dan mampu mencintai negara mereka melalui disiplin peraturan, Â giat belajar dan menorehkan prestasi selama menjadi siswa SMP Negeri 2 Lengkong. Setelah materi hari ketiga selesai, siswa diminta untuk melakukan penandatanganan anti perundungan, kemudian mengikuti upacara penutupan MPLS.Â
Pada upacara penutupan MPLS, kepala sekolah menanyakan tentang hal - hal yang dirasakan oleh siswa baru selama proses MPLS. Testimoni dari beberapa siswa menunjukkan bahwa siswa sangat senang dengan pelaksanaan MPLS. Beberapa siswa bahkan menuliskan bberapa saran kepada kakak  OSIS yang mendampingi mereka sebagai ungkapan terimakasih telah dibimbing selama proses MPLS.Â
MPLS tahun 2024 kali ini memberikan efek positif bagi siswa baru selain memberikan kesadaran diri terhadap karakter yang harus dimiliki siswa Indonesia (Profil Pelajar Pancasila), MPLS juga mendekatkan siswa baru terhadap kakak tingkat mereka sehingga tercipta kesadaran bergotong-royong, saling menghargai dan menghormati di sekolah. (DPE)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H