Jerakah dirimu melihat betapa cerdiknya Dia
Aku senantiasa masuk ke dunia
Menyusuri keabadian lepas menuju buaian jalan
Indah melambai menyapa ruang dan waktu
Menghayati rupa, tawa dan luka
Merpati bertepuk tanganÂ
Pohon jati pun hikmat menghormat
Lelahnya matahari berlari ke kanan ke kiri
Seorang bongkahan batu diam menyendiri berdusta
Permulaan ini kala sebuah karya lukis
Sebuah karya lukis yang kian lama melumat
Hingga nanti gunung kan bertindak
memahat batu nisan tanpa kenal rasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!