Lampahing jalma manungsa. Perjalanan hidup sebagai manusia.
Dialah yang semula ada dan tiada yang mendahuluiNya. Dialah Sang Pemilik dari segala sesuatu yang dijadikan. Tidak satupun mampu melihat kecuali atas kehendakNya.
Pada mulanya adalah kehendak Sang Maha Kuasa. Kehendak itu lalu difirmankan unuk diwujudkan sebagaimana keinginanNya. Kini kehendak itu menjadi bagian rencanaNya yang Agung.
Kekosongan kini berubah memiliki isi. Langit menjadi tempat semua bersemayam. Langit adalah tempat kehidupan itu sendiri, tempat para wujud ditempatkan. Matahari, bulan, bintang adalah satu dalam keluarga.
Manusia adalah sekumpulan bagian tubuh. Dalam raganya bersemayam roh yang menghidupi. Roh yang mengawal jiwa dan rasa. Jasmani hanyalah sarana untukmu. Segala perbuatan lahir karenanya.
Manusia diciptakan karena sebuah tujuan. Tidak ada kesia-siaan dalam hidupnya. Tidak ada kebetulan saat dijalaninya. Manusia bisa memiliki tapi tidak bisa berkuasa.
Kesadaran letaknya ada di dalam. Barangsiapa mencari akan menemukan kesadaran menjadi manusia yang telah direncanakanNya. Temukan kemanusiaanmu dalam tubuh sepenuhnya.
Kembalilah pada rencana semulamu sebagai manusia. Kamu hanya tinggal menjalankan peran. Menerima seluruh peristiwamu dengan sukacita dan syukur. Kamu akan melihat jalanmu untuk pulang.
Manusia harus berjuang untuk membuktikan keabdiannya. Menjalankan peran dan keawajibannya untuk kebaikan. Menjaga, merawat dan melindungi jiwa sambil menabur kebaikan hidup. Senang melihat segala sesuatu merasa bahagia.
Toh manusia harus tahu. Segala yang dilakukan dibatasi waktu. Maka terimalah takdir manusiamu dan belajarlah untuk mengakhiri kemanusiaanmu. Lepaskanlah apapun yang yang melekat karena keinginanmu. Serahkan kembali tanpa syarat apapun. Pulanglah sebab Tuhan Allahmu tidak mau kehilangan apapun dari kamu.
Demikianlah hidupmu dan perjalananmu. Dalam tubuhmu segala rencana atas hidupmu telah dituliskan. Dalam tubuhmu kamu melihat segala yang diwujudkan dan Aku ada dalam kamu.