Susu ibu menyusui tidak menjadi penyebab kuantitas ASI meningkat. Sayangnya, banyak sekali orang yang menganggap keliru tentang manfaat susu ini.
Tidak mengherankan jika beberapa ibu merasa kecewa sudah mengkonsumsi susu ibu menyusui tapi tetap saja ASI susah keluar. Hal tersebut disebabkan susu bukanlah penyebab utama ASI bisa keluar dengan kualitas dan kuantitas seperti yang diharapkan.
Produksi ASI Ditentukan Kondisi Kesehatan Saat Hamil
Apakah ibu tahu kualitas dan kuantitas ASI itu ditentukan oleh kondisi kesehatan saat ibu hamil? Jadi, jangan salahkan susu ibu menyusui jika ASI tidak keluar kalau saat hamil ibu tidak rajin mengkonsumsi makanan sehat agar kesehatan terjaga selalu.
Dalam dunia medis, sudah dijelaskan bahwa pada masa kehamilan muda, kelenjar susu dalam tubuh ibu hamil itu sudah terbentuk. Pada saat itulah tubuh ibu sudah di setting oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk memproduksi ASI. Setidaknya, tubuh ibu sudah mempersiapkan diri agar saat bayi lahir ibu bisa langsung memberikan ASI.
Jadi, jika diruntut, ada kaitannya antara kesehatan ibu hamil denga produksi ASI, bukan? Sekalipun ibu mengkonsumsi susu untuk ibu menyusui yang terbaik, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas ASI jika kesehatan saat hamil tidak terjaga.
Pengaruh Susu Ibu Menyusui Terhadap ASI
Pertanyaan yang satu ini mungkin muncul di benak ibu, lalu apa gunanya mengkonsumsi susu ibu menyusui jika susu tidak mempengaruhi produksi ASI?
Ada salah  pemahaman di masyarakat seputar manfaat dari susu untuk ibu menyusui ini. Salah besar jika ibu menganggap susu yang ibu konsumsi saat menyusui itu berpangaruh terhadap kuantitas ASI. Pada kenyantaannya, tanpa mengkonsumsi susu, ibu bisa memberikan ASI untuk bayi ibu.
Akan tetapi, jika ibu mengalami masalah kesehatan, maka produksi ASI akan menurun. Jadi, fungsi susu ibu menyusui pada dasarnya adalah untuk memastikan kondisi kesehatan ibu terjaga. Ibu akan sehat selalu jika semua nutrisi yang ibu perlukan selama menyusui terpenuhi, bukan? Itulah mengapa ibu perlu mengkonsumsi susu.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa susu ibu menyusui itu tidak untuk meningkatkan produksi ASI, melainkan untuk menjaga kesehatan seorang ibu menyusui. Jika ia sehat, maka tubuhnya akan memproduksi ASI dalam jumlah yang dibutuhkan oleh si kecil.
Dalam hal kesehatan, tentu banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Faktor psikis juga tak kalah berpengaruh. Itulah mengapa seorang ibu yang berniat memberikan ASI eksklusif harus menghindari stres. Pasalnya, stres sangat mempengaruhi produksi ASI. Jadi, selain menjaga kesehatan dengan cara mengkonsumsi susu ibu menyusuidan makan makanan yang bergizi, ibu juga harus menghindari stres.
Diharapkan dengan penjelasan singkat ini para ibu yang memberikan ASI ekslusif di luar sana bisa memahami kenapa ASI susah keluar padahal sudah mengkonsumsi susu untuk ibu menyusui.Yang pasti, bukan susu yang menjadikan produksi ASI meningkat tapi kondisi kesehatan ibu yang mempengaruhi.
Itulah yang menjadikan kendala banyak sekali ibu yang gagal dalam memberikan ASI ekskusif. Kebanyakan mereka tidak mampu menjaga kesehatan mereka sendiri sehingga si kecil tidak bisa mendapatkan ASI sesuai dengan kebutuhannya.
Namun, semua harus diusahakan. Apalagi sekarang perusahaan dan kantor dinas yang mempekerjakan wanita sudah menyediakan tempat khusus untuk memompa ASI dan memberikan kelonggaran bagi ibu yang sedang menyusui. Semua itu dilakukan agar setiap ibu yang memiliki bayi bisa bekerja tanpa harus khawatir tidak mampu memberikan ASI eksklusif. Agar kesehatan ibu terjaga, pastikan ibu mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama memberikan ASI eksklusif dengan cara secara rutin mengkonsumsi susu ibu menyusui.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H