Mohon tunggu...
Suzanna Hadi
Suzanna Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Maarifat

Ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Tempat Kerja

15 Oktober 2021   08:14 Diperbarui: 15 Oktober 2021   21:13 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sang gadis duduk membelakangi kami, sementara si pria duduk berhadapan dengan gadisnya sehingga kami bisa melihat dengan jelas wajahnya.

"Kita bisa tinggal di luar negeri mengikuti dia setelah menikah" lanjut Mila.

Aku tertegun sejenak, tidak tau harus berkomentar apa.

Tinggal di luar negeri karena menikah dengan orang asing tidak pernah terfikirkan sedikitpun di benakku.

Bagiku menikah dengan pribumi masih menjadi pilihan pertama dan terbaik. Banyak hal yang harus disesuaikan bila menikah dengan pria asing. Yang paling utama masalah agama.

Tidak mudah untuk menyatukan dua orang yang berbeda latar belakang budaya dan kebiasaan, belum lagi masalah perbedaan bahasa. Karena itu aku putuskan untuk tidak memberi komentar terhadap ide Mila.

Aku biarkan Mila berkelana dengan fikirannya, setiap orang bebas menentukan masa depan dan jalan hidup masing masing. Tidak boleh ada intervensi dari siapapun walau sahabat dekat sekalipun.

Cinta dan kasih sayang adalah anugerah dari Ilahi yang di titipkanNya di hati setiap manusia. Perasaan itu harus di kelola dengan baik agar tidak salah sasaran.

Aku meyakini, seperti yang pernah aku baca di kitab suci Alquran, bahwa orang baik akan dipertemukan Allah dengan orang baik juga. Begitu juga sebaliknya.

Jodoh akan datang pada waktu dan tempat yang telah di tentukan olehNya. Karena itu aku yakin teramat yakin, bahwa jodohku sudah ada, dia sedang berada pada suatu tempat. Aku hanya tinggal menunggu waktu untuk di pertemukan dengannya oleh Allah Subhanahu Wataala.

Namun, seperti yang pernah aku dengar dari seorang ustad, bahwa tetap diperlukan ikhtiar untuk bisa bertemu dengan belahan jiwa masing masing. Selanjutnya biarkan Allah yang nengatur segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun