Mohon tunggu...
Salman Al Faraisyi
Salman Al Faraisyi Mohon Tunggu... Buruh - Pecandu rebahan

Pernah sekali, aku melihat lebah tenggelam di madu. Dan akhirnya aku paham.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pejalan

15 Agustus 2017   12:43 Diperbarui: 15 Agustus 2017   12:58 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerasnya jalanan

Debu-debu beterbangan

Terhirup langkah-langkah para pejalan

Dikepala mereka terdapat satu tujuan, Kebahagiaan

Panasnya terik mentari

Tak sanggup membakar nurani

Mereka-mereka yang dinanti anak istri

Yang selalu berdoa berharap kembali

Namun apa daya semua itu hanya harap

Penantianpun hinggap, kebahagiaan menguap

Kau yang tak pernah kembali

Masih ingatkah kau dengan kami disini

Tak lebih dari itu, kami selalu bersua

Ditengah dingin malam memanjatkan doa

Berharap kau selalu ada

Berkumpul disini bersama keluarga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun