Mohon tunggu...
Salma Aulia
Salma Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran

"Work hard in silence. Success be your noise"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Griya Schizofren: Aku, Kamu, Mereka Layak Hidup sebagai Manusia

10 September 2023   23:51 Diperbarui: 11 September 2023   02:16 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Griya Schizofren

Motivasi pendorong lain menurut Tria adalah angka orang-orang dengan masalah kejiwaan trennya naik. Nah, sedangkan untuk meningkatkan awareness orang memiliki kepedulian lebih pada isu ini tergolong sulit. Belum lagi angka untuk mengedukasi orang ini secara lengkap tentang kesehatan mental, belum lagi orang dengan masalah kesehatan mental memiliki family caregiver, dimana keluarga tidak pernah bisa absen sehari saja untuk ga peduli dengan isu seperti ini, mereka bisa saja kelelahan suatu saat. Artinya, bagaimana caranya kita untuk bekerja atau berinovasi lebih smart, lebih cerdas untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat kalau isu ini penting untuk aku, kamu dan generasi selanjutnya.  

Kepercayaan banyak  pihak yang percaya bahwa aku bisa melangkah sejauh ini dan bisa lebih jauh lagi. Kepercayaan ini lah yang menjadi bahan bakar, penggerak-penggerak sosial seperti yang lainnya habis istirahat bangkit lagi, habis istirahat bangkit lagi. Karena kepercayaan itu penting. Salah satu hal yang ga bisa dibeli di dunia ini adalah kepercayaan publik.       

Keberdampakan dan Harapan

Awalnya Tria mengaku bahwa ia merasa tidak pantas untuk dihitung dampaknya. Ia menganalogikan ketika tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu melihat, mengukur, dan menghitung. Tapi, makin ke sini, ia menyadari bahwa masyarakat juga butuh tau dan berhak tau apa saja yang telah dilakukan oleh Griya Schizofren, bukan untuk pamer, tapi agar masyarakat tau mereka bisa dan mau membantu di step yang mana, dan membutuhkan bantuan dimana. 

Dampak Griya Schizofren sampai saat ini adalah dari segi volunteer yang telah berjumlah ratusan, lalu ia sempat membuat podcast bersama Astra yang ditonton puluhan ribu orang sehingga mengundang banyak tawaran kolaborasi dari berbagai pihak untuk membantu Griya Schizofren. Jadi, dampaknya adalah melibatkan lebih banyak masyarakat untuk menyelesaikan ini bersama-sama. Karena masalah ini, tidak akan pernah selesai dari seorang individu atau satu komunitas saja. Bila memungkinkan, Tria pun merencanakan untuk membuka cabang-cabang Griya Schizofren di tempat lainnya untuk fungsi edukasi dan riset kedepannya agar manfaat keberadaan Griya Schizofren makin meluas.  

Lalu hal terukur lainnya adalah terdapat 130 orang dengan masalah kejiwaan yang sedang diperjuangkan kehidupannya dan kesejahteraannya secara sosial, ekonomi dan keterampilan. oleh Griya Schizofren.

Dampak lainnya yakni dibentuknya social entrepreneurship business yang berusaha dibantu secara operasional skala panti dengan perlahan, karena manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan. Kedepannya akan dikembangkan pendampingan ke keluarga-keluarga  (family caregiver–yang tidak banyak dibantu masyarakat karena tidak terhubung di organisasi atau panti dan tidak mendapatkan informasi) untuk membantu hak-hak mereka secara sosial.   

Kerja sama yang dilakukan bersama Astra dengan impact report, modul pendampingan sederhana dari sisi sosial ketika ada orang di sekitar kita mengalami masalah kejiwaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun