Dalam menghitung valuasi, beta jelas digunakan dalam membandingkan antara reksadana satu dan lainnya, sharpe rasio juga memang merupakan salah satu rasio yang tepat sebagai sarana perbandingan. Namun ketika menggunakan rasio -- rasio ini dalam reksadana di Indonesia penulis memandang tidaklah aplikatif, lebih bersifat "kosmetik" saja, bahan sales jualan supaya terlihat berkelas.
4. Konsistensi Return
Inilah yang penulis paling suka, Simple !!!. Ga perlu pusink -- pusink pake rasio. Lihat saja keuntungannya dari tahun ke tahun. Manajer investasi umumnya mengukur kinerja mereka setiap tahun. Apabila kita ketahui kinerja dari manajer investasi tersebut dalam 3 tahun terakhir ( 2015,2016,2017 misalnya ) memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan manajer investasi lainnya, maka dapat dikatakan manajer investasi tersebut memang handal, Pilihlah dia !!
notes : perhatikan perfoma manajer investasi ketika pasar sedang turun, menunjukkan keahliannya dalam mengelola risiko
Memilih Manajer Investasi yang Tepat
Semua kembali berawal dari kita sendiri. Tipe investor apakah kita ? sanggupkah kita menahan risiko ??
setelahnya  kita tentukan mana manajer investasi yang tepat buat kita. Menginvestasikan dana kita di manajer investasi asing yang besar, menjanjikan manajemen risiko yang sangat baik atau pilih manajer investasi lokal yang seperti hal nya menitipkan dana kita pada teman yang jago maen saham, untungnya bisa gede banget, bisa juga rugi nya yang gede. Tidak ada yang salah, tidak ada yang benar. Kembali pada pilihan kita.
dan terakhir selalu perhatikan konsistensi return ketika pasar sedang baik ataupun buruk dalam beberapa tahu terakhir, itu saja cukup untuk mengetahui baiknya kinerja manajer investasi tersebut.
semoga membantu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H