Kelak, apabila jenis mahasiswa jalur mandiri ini lulus, Â kemudian bekerja dan dalam perjalanannya mulus, jadi pejabat pula -- dipastikan akan sombong sekaligus songong!
Mental terabasnya yang melicinkan semuanya bisa dilalui dengan lancar. Soal kemampuan sebagai pegawai (ASN), mahluk jenis ini bisa kita bayangkan. Norak dan cuma bisa pamer, dengan tampilannya yang mengesankan serba wah. Bila dilakukan survei, jenis ini berlatar keluarga: ayahnya punya status sosial "hebat." Â Kalau bukan pejabat eksekuif atau legislatif negara, ya pengusaha tajir setara sultan.
Adapun saat masuknya sebagai pegawai dengan budaya yang telah mendarah daging, bisa dengan mudah pula melampaui dan menggilas pesaing yang jumlahnya ribuan. Kenapa? Lagi-lagi, karena ia punya kuasa. Ia punya kekuatan: uang.
Manusia jenis ini lama-lama banyak kita dengar dan lihat di setiap zaman. Manusia jenis inilah yang dimanfaatkan para pejabat di atasnya untuk diperas. Dengan uang sekian ratus juta pun, bahkan miliaran, bersedia  menyiapkan sejumlah uang.
OTT Rektor Unila dan Bupati Pemalang hanyalah sampel representaif, betapa warga yang sudah dimerdekakan oleh para pejuang negeri ini mencoreng wajah glowing Indonesia yang baru saja merayakan kemerdekaan ke-77 tahun. Dua jenis manusia seperti ini: pejabat yang korup dan warga yang bermental nyogok, hanya layak menghuni hutan nan belantara, tempat raja hutan siap menerkamnya. Â Â