Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anakmu, Harus Dikasih MPASI yang Halal

21 Agustus 2022   16:33 Diperbarui: 21 Agustus 2022   16:42 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kehadiran si bayi mungil bagi pasutri baru memang sesuatu. Apalagi jika dibalur dengan latar keluarga besar. Si Mungil yang baru lahir adalah cucu pertama bagi kedua belah pihak: mertua.   

Si bayi adalah milik kedua belah pihak. Keduanya saling memberikan masukan. Pihak satu mengatakan merawat bayi itu harus begini dan begitu. Pihak kedua, mengatakan pokoknya ASI dan MPASI-nya harus yang bener-bener supaya kelak anaknya sehat dan cerdas.

Dari sinilah pembuka drama dimulai. Sebagai orang tua si bayi, tentu kita pun memiliki konsep tersendiri. Sampai kapan pemberian Air Susu Ibu atau ASI. Mulai kapan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau MPASI.  

Baca juga: Kredo Berbagi

Ngobrol dong Ngobrol

Ngobrol kepada si pemilik ASI buat saya sangat penting. Obrolan yang dibahas apalagi kalau bukan bertopik sampai kapan anak (bayi) kita akan diberikan ASI?

Setelah ada kesepakatan, seiring berjalannya waktu  mulailah memikirkan hal lain. Misal, makanan yang cocok buat Ibunya. Ini perlu diperhatikan agar asupan ASI yang diberikan kepada buah hati tidak mengalami kendala.

Makan yang menurut pasutri sudah sesuai, terkadang masih dianggap belum lengkap. Siapakah pihak yang mengritik ini?

Siapa lagi kalau bukan mertua kami. Mulailah kami ngobrol. Saat beliau memberikan informasi, sebaiknya harus mengonsumsi daun kelor sebagai sayur, saya tanya-tanya.

Kata beliau, sayur daun kelor memperlancar ASI. Saya mengangguk-angguk. Dalam benak saya, mana ada nenek dari anak kami akan menjerumuskan? Hal yang sangat mustahil.

Apalagi, mertua pun tiap saat memasak dan menghidangkannya buat Ibu si bayi. Hari demi hari pun tidak ada keluhan dari Ibu bayi, yang misalnya merasa ASI-nya kering karena si bayi kuat netek atau menyusu.

Ihwal daun kelor ini, saya pun jadi penasaran. Apa sih khasiatnya? Ternyata pasca berselancar ke dunia maya, saya menemukan kandungan dari daun kelor.

Daun kelor mengandung nutrisi seperti kalsium dan mineral seperti tembaga, besi, seng (zinc), magnesium, silika dan mangan. Daun kelor juga bisa menjadi pelembab alami, memiliki kegunaan untuk mengangkat sel kulit mati dan membersihkan kulit.

Pada daun kelor, terdapat lebih dari 30 zat antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Daun kelor kaya akan mineral dan asam amino yang bisa membantu produksi kolagen dan protein keratin, yang penting bagi kesehatan seluruh jaringan kulit di tubuh.

MPASI

Kedua mertua kami, memasuki episode berikutnya pun masih ikut rewel soal Makanan Pendamping ASI (MPASI). Kembali kami pun ngobrol.

"Anakmu -cucu Eyang- harus dikasih makanan dari rejeki yang halal!" Demikian, ujar mertua suatu kali. Saya membatin. Gerangan, apa yang dimaksud? Apa hubungannya dengan MPASI?

Kami pun ngobrol lebih jauh dengan Mertua. Mertua yang dimaksud disini ya mertua dari sudut saya maupun dari sudut istri.

"Dengan makan rejeki yang halal,anak-anakmu kelak akan tumbuh sehat dan berkah" tandas Mertua.

Ketika bicara teknis, mulailah kami diberitahukan apa saja yang layak dalam memberikan MPASI. Dengan pengalaman sebagai orang tua juga aktivitasnya di komunitas Ibu-ibu PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) walikota, tidak heran kalau belia yang biasa menangani Posyandu hingga tingkat RT lebih paham tentang MPASI.

Ngobrol lagi kami. Kapan bayi mulai dikasih MPASI?

"Di usia 6 bulan, cucu Eyang sudah memerlukan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Ini  untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi si Kecil yang makin meningkat." ujar Eyang Putri.

Nah, dalam menyiapkan MPASI yaitu memerhatikan jenis, variasi, dan kandungan bahan makanan yang digunakan. Menu MPASI yang banyak mengandung zat besi seperti bayam, daging dan hati ayam atau sapi sangat diperlukan.

Makanan yang mengandung lemak pun diperukan, sebagai salah satu sumber energi. Makanan yang mengandung mineral, vitamin, dan protein hewani juga harus diberikan pada menu MPASI terutama yang mengandung seng dan vitamin.

Mertua yang secara bergantian berada di rumah kami pun selalu menyediakan MPASI. Selain ngobrol dengan mertua, sebagai orang tua si bayi, saya tak patut menganggap sepeleakan menu MPASI yang beliau berikan buat cucu tercintanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun