Mohon tunggu...
Slamet Samsoerizal
Slamet Samsoerizal Mohon Tunggu... Penulis - Fiksi dan Nonfiksi

Penggagas SEGI (SElalu berbaGI) melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kredo Berbagi

20 Agustus 2022   12:29 Diperbarui: 20 Agustus 2022   12:33 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam sebagai sumber inspirasi memang tak habis digali. Kisah penemuan pondasi Cakar Ayam yang khas Indonesia. Menurut sebuah sumber, temuan ini terinspirasi saat Sedijatmo akan merancang sebuah konstruksi bangunan yang kokoh.

Ketika sedang berjalan-jalan menyusuri pantai, ia terpaku melihat pohon kelapa yang berada di sekitar pantai. Betapa kokohnya pohon tersebut walau diterjang angin dan badai yang dahsyat.

Padahal, pohonnya tidak harus dijaga dengan pinggiran semisal peluran. Akar-akarnya pun tumbuh secara alami.  

Sebagaimana diketahui, pondasi "Cakar Ayam" merupakan sebuah metode pemikiran yang ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun 1961. Beliau saat itu berkarier sebagai pejabat di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ketika itu, PLN harus mendirikan 7 menara listrik tegangan tinggi di daerah berawa-rawa sekitar Ancol, Jakarta.

Dua menara berhasil didirikan dengan pondasi konvensional. Namun,  lima menara sisanya belum bisa dibangun. Semua menara tersebut nantinya akan menyalurkan listrik dari Tanjung Priok ke Gelanggang Olahraga Senayan,karena pada tahun 1962 diselenggarakan pesta olahraga Asian Games.

Pembaca yang Budiman. Apa yang ingin disampaikan melalui tulisan singkat ini? Apa yang Anda miliki, mari berbagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun