Kasus penembakan Brigadir J sedang diusut. Kasus yang menyedot perhatian warganet, makin bikin penasaran. Siapa dalang dari semua ini?
Lain halnya dengan kasus penembokan yang terjadi di Pulogadung, Jakarta Timur. Perkara akses rumah warga yang ditembok oleh tetangga di Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim), belum tuntas usai diadakan mediasi. Sejumlah fakta terungkap usai para pihak menjalani media ke-6.
Mulanya perkara adalah akses jalan rumah Mursideh (58) ditembok oleh tetangganya yaitu Widya (46), selaku pemilik tanah jalanan gang di depan rumah tersebut. Widya mengaku memiliki legalitas surat kepemilikan tersebut.
Rumah Mursideh yang aksesnya terhalang tembok itu ada di Jl Gading Raya, Gang 8, RT 11 RW 10, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Penembokan dilakukan pada Jumat (29/7) lalu.
Tidak tanggung-tanggung, hingga 4 Agustus 2022 telah terjadi mediasi ke-6 antara keluarga Widya selaku penembok dan keluarga Mursideh di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jl Raya Bekasi, Jakarta Timur.
Ini perkara rumit, demikian warganet berceloteh lewat WhatssApp grup. Dalam mediasi itu dihadiri pihak Kepolisian, Babinsa, Satpol PP, dan Camat Pulogadung yaitu Syafrudin Chandra. Widya dan keluarga Mursideh juga hadir dalam mediasi tersebut. Â Mediasi pun berlangsung secara tertutup.
Widya mengaku menembok akses rumah tetangganya yaitu Mursideh bukan tanpa alasan. Widya merasa kecewa atas penghinaan yang dilakukan keluarga Mursideh terhadap keluarganya.
Anak Mursideh dan Asep yang bernama Firmansyah (34) menyampaikan permintaan maaf mewakili keluarganya kepada Widya. Permohonan maaf itu disampaikan dalam mediasi yang digelar di Kantor Kecamatan Pulogadung.
Apa yang bisa mengakhiri sebuah peristiwa berakhir? Dua hal berikut dapat ditarik simpulnya.Â