Mohon tunggu...
Slamet Riyanto
Slamet Riyanto Mohon Tunggu... Polisi - Tertarik dengan dunia puisi, ekonomi, dan teknologi.

Ikuti saja aturan main.. jangan pernah bertanya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keraguan yang Memuncak

7 Juni 2019   01:43 Diperbarui: 7 Juni 2019   01:45 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

entah mengapa aku risau
entah mengapa aku memikirkan sesuatu
pertanyaan dalam diriku
kujawab sebisaku

gila mungkin diriku
bertanya sendiri
kujawab sendiri
tapi itulah aku

ingin kusudahi dilema ini
namun selalu saja berulang
seperti mentari yang hilang
namun keesokan harinya datang lagi

aku belajar agama
namun mengapa
bukan apa2 yg kuterima
selain tumpukan buku
yang dikupas para guru
tak ada satupun yang menyentuh hatiku
atau mungkin sudah buta mata hatiku

jika benar Dia ada, ..
aku ingin bertanya
apakah aku berdosa ?
karena sampai hari ini belum mengenal Nya
masih belum takut dengan Nya
masih menduakan Nya
masih menjadikan Nya
sebatas simbol dalam diriku..
apakah Dia akan menyiksaku,
karena butanya mata hatiku?

orang difahamkan dengan
tafsir tentang-Nya
berbeda-beda pula kajian nya
berbeda -beda pula makna nya
meskipun dari sumber yang sama
saling bunuh, perang.. tipu daya dengan alasan karena perintah Nya.

semoga masih ada yang memahami-Nya
tidak sebatas tafsir diatas kertas
namun dari sisi paling dalam
bahwa kita diciptakan
dengan naluri alami
bahwa disakiti adalah sakit
diberi kebaikan adalah sebuah kemuliaan
difitnah sangatlah menyakitkan
mengasihi orang lain adalah keharusan

Slamet Riyanto, 7 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun