entah mengapa aku risau
entah mengapa aku memikirkan sesuatu
pertanyaan dalam diriku
kujawab sebisaku
gila mungkin diriku
bertanya sendiri
kujawab sendiri
tapi itulah aku
ingin kusudahi dilema ini
namun selalu saja berulang
seperti mentari yang hilang
namun keesokan harinya datang lagi
aku belajar agama
namun mengapa
bukan apa2 yg kuterima
selain tumpukan buku
yang dikupas para guru
tak ada satupun yang menyentuh hatiku
atau mungkin sudah buta mata hatiku
jika benar Dia ada, ..
aku ingin bertanya
apakah aku berdosa ?
karena sampai hari ini belum mengenal Nya
masih belum takut dengan Nya
masih menduakan Nya
masih menjadikan Nya
sebatas simbol dalam diriku..
apakah Dia akan menyiksaku,
karena butanya mata hatiku?
orang difahamkan dengan
tafsir tentang-Nya
berbeda-beda pula kajian nya
berbeda -beda pula makna nya
meskipun dari sumber yang sama
saling bunuh, perang.. tipu daya dengan alasan karena perintah Nya.
semoga masih ada yang memahami-Nya
tidak sebatas tafsir diatas kertas
namun dari sisi paling dalam
bahwa kita diciptakan
dengan naluri alami
bahwa disakiti adalah sakit
diberi kebaikan adalah sebuah kemuliaan
difitnah sangatlah menyakitkan
mengasihi orang lain adalah keharusan
Slamet Riyanto, 7 Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H