Kalau mau jujur yang menciptakan polemik kegaduhan perihal "kecurangan  hasil pemilu" bukanlah rakyat. Yang di bilang pelaksanaan pemilu ada intervensi dari Presiden Jokowilah. ( ikut campur tangan ). Sehingga didalam pelaksanaan pemilu ini memenangkan salah satu kandidat. Kandidat yang diusung oleh Presiden Jokowi.Â
Kersane Gusti Allah (= seijin Allah ). Â Tidak bisa di katakan kalau Presiden Jokowi melakukan intervensi terhadap pelaksanaan pemilu , kalau di katakan Presiden Jokowi melakukan intervensi terhadap pemilu . Tidak perlu report -- report di adakan pemilu , karena hasil keputusan sudah pasti .
Istilah kecurangan hasil pemilu adalah merupakan akal -- akalan elit politik yang tidak menerima terhadap kekalahan suara hasil pemilu .
Berbicara secara logika untuk menanggapi polemik perihal kecurangan pemilu.
Kalau mau di bilang bahwa hasil pemilu ada kecurangan.
Fungsional petugas TPS dan saksi -- saksi dari masing -- masing partai yang menghadiri pelaksanaan pemilu, Sampai ada petugas TPS yang meninggal tidak artinya sama sekali.Â
Karena hasil suara pemilu telah dimanipulasi oleh KPU.
 Berikutnya keberadaan orang -- orang yang hadir menyaksikan, jelas bukan hanya satu atau dua orang saja dong . Tidak sedikit orang yang hadir.
Tentu orang -- orang tersebut akan bersuara keras, apabila ada pihak dari TPS yang di anggap berlaku curang terhadap hasil suara pemilu.
Dan tidak menutup kemungkinan di antara pihak saksi ada yang mengambil ( shot ) gambar di dalam proses penghitungan suara tersebut.
Tidak di benarkan apabila istilah yang di munculkan perihal kecurangan hasil pemilu itu hanya berdasarkan asumsi.