Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersampan Sabar Tak Terjerembab ke Palung Nista

9 Juli 2022   14:57 Diperbarui: 9 Juli 2022   15:02 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi tak semua jiwa mampu menelaah

Karena runyam disesaki sumpah serapah

 Sebelum dijemput petang dan asuhan senja

Cakra jingga telah semanyam di kubah telaga

Dalam masih tertatih cabikan derita oleh papa

Sekuat bangkit bah air mata dipampat demi asa  

Tegar berenang di lautan gincu aneka warna

Rembulan kian melekat rupawanlah rupa

Pasca panorama dibungkus kabut kuaklah ceria

Bersampan sabar tak terjerembab di palung nista

* ****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun