Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romantika Jingga Gagal Senja

28 November 2020   05:08 Diperbarui: 28 November 2020   05:14 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan bohong mas hatiku bergetar menolak alasanmu, berarti kamu itu sedang ndabrul!"

"Iya Sum, mas nggak berengut cuman merengut sedikit."

Rupanya Sumintilla nggak mau di panggil Sum. "Sam sum, emang dji sam....."

"Sssss stop...jangan diterusin sebut merek nggak boleh," larangnya.

"Mas kenapa kalau manggil aku kok kayaknya hambar. Giliran manggil si dia pakai panggilan bagus!" protesnya lagi.

Saat sedang jawab "Iya maaf Til!" tiba-tiba Karto kaget muk air minumnya yang kosong dibanting "braankzzr".

"Til til, pelecehan tahu. Katanya menjunjung kesopanan tetapi bulsit. Tilla tahu lawan katanya til itu apa, tapi nggak dibahas di sini. Ntar ada yang mengkonotasikan aku jorok, tiada sopan, dll," protesya makin keras.

"Iya Tilla, mas maaf, tadi sungguh tidak berengut cuman merengut dikit."

"Alah, sami mawon beda-beda tipis. Eh tapi makasih ya mas sudah memanggil yang bener. Tilla, apik kan mas kaya panggilan artis," Sumintilla senyum kecil.

"Howaak cuach...," ejeknya. "Artis Hongkong apa Jepang kali, kalau Bollywood apalagi Hollywood nihil. Wong artis kita aja sulit cari nama itu, kecuali Atilla Syah itu kan cowok, emang ada cowok cantik. Paling sekali-kali ada waria cantik, selebihnya dibikin cantik gitu deh. Eh maaf salah nggak ya aku yinggung kata-kata tadi?"

"Salah ya rasain aja sendiri mas dicokok polisi," jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun