Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Barista bagi Cinta dalam Rasa

14 November 2020   03:24 Diperbarui: 14 November 2020   03:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segenggam kurang sejumput berlebih senyuman

Adalah kegaguman atas ihklasnya pembawaan

Saat cinta masih maya tapi sudah kuasai perasaan

Hanya sekandung yang akrab tanpa hasrat percintaan

Kau memang pandai membuat rasa begitu nikmat

Bagai atmosfir yang tak henti berotasi tebar pikat

Sejatinya kau memang galaksi yang lihai mengikat

Tak satu bintang jatuh karena rongga tanpa sekat

Perangaimu yang lembut dan lekat meyeduh cinta 

Tanpa kata-kata pun geloranya manis di setiap tawa

Dalam sayu pandangmu keras mengaduk-aduk jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun